Lebih dari 100 tahun Malaka harus berjuang setelah dikalahkan Portugis. Bahkan bantuan
Kesultanan Demak belum mampu mengusir Portugis. Hingga akhirnya, dengan lada hitam, Malaka berhasil mendapatkan senjata Belanda.
***************
3 Mei 1604 Laksamana Belanda ,Wjbrand Van Warwijck telah tiba di Johor. Armada Belanda ini datang atas undangam dari Kesultanan Melayu di Malaka. Tidak banyak kapal yang datang. Kendati begitu, kapal-kapal perang itu sarat muatan layaknya kapal dagang.
Benar sekali Van Warwijck, memang datang untuk mengantar pesanan peralatan militer yang sengaja di pesan Malaka untuk bertempur.
Kedatangan itu menjadi berita besar dimana-mana. Kapal-kapal Belanda datang dengan membawa, meriam dan senapan terbaru untuk ditukar dengan lada hitam. Tentu saja Belanda sangat bersemangat melakukan ini semua, karena dari hasil pertukaran antara persenjataan dengan lada hitam itu, dipastikan Belanda untung besar.
Source: the quint
“Undangan” ini sekaligus menjadi moment 100 tahun kekalahan Malaka atas Portugis, Kekalahan ini sekaligus membuat Kesultanan Malaka harus memindahkan ibukota negara ke Johor.
Sejak kejatuhan Malaka pada Portugis pada 1511, berbagai upaya dilakukan oleh Kesultanan Malaka untuk mendapatkan kembali ibu kota dan bandar Malaka dari pihak Portugis. Sebelumnya, Malaka juga sudah sempat meminta bantuan Kesultanan Demak dan Palembang untuk mengusir Portugis, namun usaha itu gagal total.
Kalah modern peralatan militer, membuat laskar Demak dan Palembang dengan mudah digulung oleh Portugis.
Dengan kekuatan dan kelengkapan perang baru dari Belanda, Malaka jadi percaya diri untuk melabrak Portugis. Malaka juga diuntungkan karena pada saat yang sama, Aceh yang berkoalisi dengan Turki Utsmani juga tengah gencar mengusir Portugis dari Sumatra.IC/III/AND.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia