• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Historica
  • Post last modified:30 September 2023
  • Reading time:3 mins read
source : netralnews

 

Singasari mencapai masa kejayaannya dibawah pimpinan   Raja Kertanegara.Salah satu keinginan dan obsesi Kertanegara adalah memperluas kerajaan Singasari dengan menyatukan Jawadwipa dan Suwarnadwipa (Sumatera/Melayu).Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Kertanegara memimpin Ekspedisi Pamalayu, yaitu kampanye militer untuk menaklukkan kerajaan Melayu.

Pada 1275 M, Kertanegara mengirimkan 14.000 prajurit ke kerajaan Dharmasraya di Sumatera. Ekspedisi Pamalayu didasari oleh ancaman serangan bangsa Mongol di bawah pimpinan Raja Kublai Khan. Dengan menggabungkan Jawadwipa dengan Suwarnadwipa, kerajaan Singasari yakin mampu menghentikan serangan Mongol.

source : historia

 

Dalam buku Negarakertagama disebutkan bahwa tujuan awal ekspedisi Pamalayu adalah menjalin kerja sama yang baik antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.Namun tujuan baik tersebut ditolak oleh raja kerajaan Dharmasraya.Singasari gelisah dan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Kebo Anabrang atau juga dikenal sebagai  Mahisa Anabrang, seorang rakryan Melayu ke Singasari.

Pada sekitar 1268 M,  perang pertama antara Singasari dan Dharmasraya terjadi.Perang tersebut dimenangkan oleh Singasari dan ditandai dengan diberangkatkannya patung Amoghapasa berikut  4.000 prajurit terbaik Singasari. Prasasti Padangroco menyebutkan bahwa patung Amoghapasa merupakan hadiah persahabatan Prabu Kertanegara kepada raja Dharmasraya, Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa.

Kertanegara menerbitkan prasasti pada 1289 M yang mencatat pembagian kerajaan Airlangga dan menyatakan bahwa Kertanegara dipuja sebagai Buddha Maha-Aksobhya di pekuburan Wurare untuk menghilangkan kejahatan buruk, khususnya kutukan Mpu Bharada. Peristiwa sejarah yang terdapat dalam prasasti tahun 1289 antara lain terpecahnya kerajaan Airlangga dan penobatan Kertanegara sebagai Maha-Aksobhya Buddha.Inti dari prasasti ini adalah pandangan agama Kertanegara berdampak pada pemerintahannya.Kertanegara dipuja sebagai Buddha Maha-Aksobhya di pekuburan Wurare untuk menghilangkan kejahatan buruk, khususnya kutukan Mpu Bharada.

Arca Amoghapasa, hadiah persahabatan Maharajadhiraja Kertanagara untuk Maharaja Tribhuwanaraja. Sumber source : wikipedia

 

Patung  yang dibuat dengan tujuan utama untuk menunjang agama, khususnya sebagai sarana pemujaan kepada Tuhan atau dewa. Patung berbeda dengan patung pada umumnya yang merupakan karya seni yang ditujukan untuk keindahan. Sebagai lambang Tuhan, patung dipuja sebagai Tuhan.

Kertanegara adalah raja terakhir Singhasari.Pada masa pemerintahannya, banyak peristiwa penting yang terjadi.Kertanegara adalah raja yang religius, oleh karena itu Kertanegara melakukan ritual agama Buddha yang puncaknya adalah Kertanegara dipuja sebagai Buddha Maha-Aksobhya di pekuburan Wurare.

Pasukan ekspedisi Pamalayu tiba di Jawa pada  1293 M,Kebo Anabrang dan pasukannya segera mengukuhkan diri sebagai abdi Majapahit dan menganggap Raden Wijaya sebagai penerus Kertanegara yang sah.Namun ternyata tidak seluruh pasukan ekspedisi Pamalayu kembali ke Pulau Jawa.

Pasukan Indrawarman tetap berada di Sumatera dan menolak mengakui Majapahit sebagai pengganti Singasari.Akhirnya pada   1339 M, pasukan Majapahit di bawah pimpinan Adityawarman menghancurkan pasukan Indrawarman.IC/AND/XVI/24

 

 

Komentar Untuk Kertanegara Menancapkan Pengaruh Politik lewat Expedisi Pamalayu