Bangsa asing mengenal Kerajaan Kalinga sebagai Kerajaan Holing. Nama Kalinga bukan berasal dari nusantara. Kalinga berasal dari sebuah kerajaan di India bagian selatan, meskipun di wilayah nusantara terletak di utara pegunungan Muria, Kabupaten Jepara, berdiri pada sekitar abad ke-6. Kalingga didirikan oleh orang-orang yang melarikan diri dari India setelah hancurnya kerajaan negaranya dan menganut agama Hindu dan Budha.
Nama Holing berasal dari bahasa Tionghoa karena pada masa itu banyak pendeta yang datang ke nusantara.Menariknya, terbentuknya kerajaan ini masih belum diketahui sepenuhnya. Nama ikonik dari kerajaan ini adalah Ratu Shima yang terkenal karena sikapnya yang adil namun sangat keras. Kisah menarik melibatkan Ratu Shima yang hampir membunuh anaknya sendiri karena berani menyentuh tas emas milik Ratu Shima.
Meski anaknya berhasil diselamatkan setelah dewan menteri kerajaan saat itu meminta grasi untuk anaknya.Hingga anak tersebut divonis dipotong kakinya padahal itu adalah anaknya sendiri dan hanya karena menyentuh kantong emas tersebut.
Ratu Shima tidak membeda-bedakan dan mengutamakan alasan di atas emosi, berusaha bersikap adil bahkan ketika keluarganya sendiri melanggar hukum atau peraturan.Pendiri kerajaan Kalingga adalah Dapunta Syailendra, dari Dinasti Syailendra.Nama Kalinga juga menjadi pertanda bahwa kerajaan ini sangat dekat dengan Tiongkok dan India.
Hal ini juga terungkap berdasarkan catatan prasasti Sojomerto, adapun keturunan Syailendra merupakan cikal bakal lahirnya kerajaan Mataram kuno yang berdiri pada abad ke-8 Masehi. Sejarah asal usul kerajaan Kalinga adalah berita Tiongkok pada masa Dinasti Tang, sumber lainnya adalah prasasti Tuk Mas di lereng Gunung Merbabu.
Raja Kalinga yang pertama adalah Prabu Wasumurti yang memerintah pada tahun 594 hingga 605 M, sebelum digantikan oleh Prabu Wasugeni hingga tahun 632 M. Prabu Wasugeni juga merupakan ayah dari Ratu Shima atau Dewi Wasuwari, sosok yang membawa kerajaan Kalinga ke puncak kejayaannya.
Beberapa nama raja yang memerintah Kalingga sebelum naik takhta telah diambil alih oleh Ratu Shima, antara lain Prabu Wasudewa, Prabu Wasukawi, dan Prabu Kirathasingha.Raja kerajaan Kalinga yang paling terkenal adalah Ratu Shima yang resmi dinobatkan sebagai raja pada 674 Masehi.Karakternya menggantikan suaminya, Prabu Kirathasingha yang meninggal lebih dulu.
Kehidupan Kerajaan Kalinga
Sistem pemerintahan Kerajaan Kalingga termasuk salah satu yang terpenting, karena seluruh elemennya sangat berpegang teguh pada peraturan dan undang-undang yang telah ditetapkan.Masyarakatnya sangat melek huruf dan sangat memahami hukum.
Kehidupan Politik
Ketika Ratu Shima memasuki masa pemerintahannya, kerajaan Kalinga sangat makmur dan mencapai puncak kejayaan hingga nama ratu menjadi terkenal.Ratu Shima terkenal tegas, jujur, dan bijaksana dalam menjalankan hukum dengan adil, dan membuat musuh kerajaan sangat segan terhadapnya.
Kehidupan Ekonomi
Ratu Shima menjadikan rakyatnya saleh dan menjalani kehidupan yang tertib, aman dan damai sehingga tidak terjadi gangguan berarti terhadap kehidupan sosial ekonomi.Untuk meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat Kalingga, sumber pendapatan utama mereka adalah pertanian.
Kehidupan Beragama
Masyarakat kerajaan agama ini didominasi oleh umat Buddha, agama ini berkembang sangat pesat karena berdirinya kerajaan ini berasal dari masyarakat yang berasal dari India.Dinasti I-Tsing mengklaim Kalinga sebagai salah satu pusat pengetahuan Buddha heravada.IC/AND/XVI/25