Pelayaran Hongi untuk pengawasan monopoli rempah di Maluku, Source: wiki
VOC menindak tegas mereka yang tertangkap kedapatan melanggar monopoli. Hukumannya, seperti penyitaan semua barang yang mereka miliki, dijebloskan ke penjara, ditangkap dan dijual sebagai budak di pasar budak hingga hukuman mati.
***************
Karena tak ingin rugi, VOC benar-benar menjaga klaim mereka atas monopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara khususnya di Maluku dan sekitarnya. Dalam menjaga bisnisnya, VOC memilih untuk melakukan pengawasan secara ketat pada masyarakat pribumi, para pedagang asing dan kerajaan-kerajaan yang telah mendantangi perjajian perdagangan dengan VOC.
Asal Istilah Pelayaran Hongi
Mencontek dari kesuksesan Kesultanan Ternate mengusir Portugis, VOC mengadopsi sistem kapal kora-kora sebagai armanda pengawasannya. Kapal dengan bentuk ramping, yang didesain untuk mampu melaju dengan cepat. Didukung oleh banyak orang memegang kayu. Kapal kora-kora ini mampu melayari selat-selat kecil dan perairan dangkal ciri khas kawasan kepulauan di Maluku.
Karena di setting untuk keperluan patroli, tentu saja, kapal ini tidak mampu membawa banyak barang atau persediaan untuk berlayar dalam jangka waktu yang lama. Namun kapal ini penuh dengan para tentara yang siap beraksi. Cara patroli pelayaran ini kemudian terkenal dengan sebutan pelayaran Hongi. Pelayaran Hongi adalah sebuah pelayaran patroli yang dilakukan VOC untuk menjaga dan mengawasi perdagangan rempah-rempah terutama di Maluku dan sekitarnya. Nama Hongi diambil dari nama kapal kora-kora yang dipakai untuk berpatroli.
Tujuan VOC dalam Pelayaran Hongi
Pelayaran Hongi dilakukan untuk mencegah atau menangkap permainan jual beli rempah-rempah di pasar gelap, karena semua perdagangan harus seijin dan sepengetahun sistem monopoli VOC. Intinya, perdagangan itu hanya boleh lewat satu pintu, dan VOC yang mengatur segalanya. Berapa banyak barang yang boleh dijual, harga dan kepada siapa barang itu dijual, harus seijin dan sepengetahuan VOC.
Ketika sistem monopoli ini dijalankan, memang marak terjadi penyelundupan dan perdagangan gelap rempah-rempah. Semua ini terjadi karena, monopoli sangat merugikan masyarakat. Padahal Maluku dan Nusantara menghasilkan komoditas unik yang terbilang mahal harganya.
Nusantara terkenal di seluruh dunia sebagai sumber dan surganya rempah. Bahkan sejak lama, perdagangan internasional sudah terjadi. Dengan penguasaan sepihak oleh VOC komoditas seperti pala dan cengkeh harga sangat rendah, sementara banyak pedagang yang mencarinya. Namun, sistem monopoli ini membuat VOC untung besar, karena hanya perusahaanya yang mendapatkan harga jual tertinggi di dunia, sementara harga beli dari masyarakat sangat rendah.
Warisan perbudakan kolonialisme, Source: the conversation
Praktik Dagangan Jahat
VOC melakukan pengawasan dengan cara-cara licik dan kejam. Catatan sejarah menuliskan, VOC menindak tegas mereka yang tertangkap kedapatan melanggar peraturan monopoli. Hukuman berat dijatuhkan bagi yang melanggar, seperti penyitaan semua barang yang mereka miliki, dijebloskan ke penjara, ditangkap dan dijual sebagai budak di pasar budak hingga hukuman mati.
VOC juga pegang kendali penuh pada ketersediaan komoditas rempah. Untuk memuluskan sistem monopoli harga rempah, VOC tidak segan-segan untuk menebang pohon, membuang ke luat dan memusnahkan produksi rempah yang dianggap sudah kelebihan. VOC berupaya keras menjadi pemain tunggal dengan menyingkirkan para pesaingnya. Semua sudah pernah merasakan cara curang VOC ini Portugis, Spanyol dan Inggris sudah mereka libas habis.
Begitu merugikan Pelayaran Hongi membuat Sultan Hassanudin gerah dan mengorbarkan perlawanan terhadap VOC. Dalam usahanya melawan monopoli VOC, Sultan Hassanudin melancarkan serangan pada VOC dengan melibatkan lebih dari 100 kapal yang dipakai untuk membantu rakyat Maluku. Sayang perlawanan ini belum membuahkan hasil yang menggembirakan. IC/AND.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia