• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Legenda
  • Post last modified:27 Oktober 2022
  • Reading time:4 mins read

Konon Pantai Slili adalah gerbang menuju Kerajaan Gaib Laut Selatan melewati Watu lawang, atau dikenal juga sebagai salah satu pantai Nyi Roro Kidul.

Setelah melewati jalan berkelok-kelok sepanjang sekitar 4 kilometer dengan pemandangan hutan jati di kanan kiri, perjalanan berakhir pada bibir pantai. Pantai yang berpasir putih dan berbatasan langsung dengan birunya air laut Samudera Indonesia.

Pesona deburan ombak laut selatan yang penuh nuansa mistis. Ada banyak pantai-pantai di sekitaran Kabupaten Gunung Kidul. Ada pantai Slili, Siung dan Po Tunggal. Seperti layaknya pantai-pantai dikawasan Laut Selatan, ada banyak tradisi-tradisi yang dikembangkan dalam upayanya melakukan penghormatan pada penguasa Laut Selatan.

Salah satu tradisi yang umum dilakukan adalah tradisi Ngalangi. Di pantai ini tradisi Ngalangi ini dilakukan sebagai wujud syukur atas keselamatan yang dialami oleh sepasang suami istri yang nyaris lokasi. tenggelam di telan ombak, namun masih bisa diselamatkan.

Wartorejo, seorang nelayan di pantai Po Tunggal mengisahkan, jika masyarakat sekitar terutama para nelayan sangat menghormati sosok Ratu Pantai Selatan. Secara turun temurun, mitos Nyi Roro Kidul telah dikisahkan dari generasi ke generasi. Bahwa hidup dan mati manusia sangat bergantung pada kemurahan alam.

Sisi mistis lain ada pada sebuah sumber air tawar yang berada hanya beberapa meter dari bibir pantai. Lokasi sumber air tawar itu ditandai dengan tumbuhnya pohon ambal dan pohon pace. Rerimbunan kedua pepohonan itu membuat suasan mistis demikian kental terasa. Hal ini juga yang membuat orang-orang sekitar tidak berani macam-macam di sekitar.

pantai Nyi Roro Kidul

Sebaliknya, pada hari-hari tertentu, semisal malam Jumat, banyak orang yang justru mendatangi sumber air tersebut. Mereka umumnya akan melakukan semadi dan beberapa ritual lainnya. “Ada saja yang mereka harapkan atas permohonan dan doa-doa yang mereka panjatkan ditempat ini. Ada yang ingin naik jabatan, sukses usaha dan sebagainya,” jelas Wartorejo.

Pantai Po Tunggal sendiri diyakini oleh masyarakat sebagai tempat yang dijaga oleh dayang perempuan. Masyarakat memanggilnya sebagai Surtinah. Banyak orang yang telah mengalami pengalaman mistis dengan sosok dayang penunggu Pantai Po Tunggal ini.

Wartorejo lantas mengisahkan pengalamannya sekitar lima tahun yang lalu. Ketika itu ia harus berjuang selama lebih dari lima jam untuk bertahan hidup. Semua ini terjadi setelah perahu ikannya tenggelam dihempas ombak besar.

“Lima jam saya, hidup saya gantungkan pada sebilah papan dari pecahan kapal saya. Saat pertolongan yang saya harapkan tak kunjung datang sementara tenaga saya sudah habis, saya pasrah. Ditengah keputusasaan itu, tiba-tiba, seperti ada yang mendorong saya papan saya selama berjam-jam ke arah pantai, “ kenang Wartorejo.

Watu Lawang

Rupanya, doronga itu adalah pertolongan dari gaib. Karena beberapa saat kemudian Warto bisa melihat garis pantai dari kejahuan. “Setelah berjuang, akhirnya kaki saya dapat menjejak pasir. Orang-orang kampung yang melakukan pencarian menduga saya sudah tewas. Menurut mereka tidak mungkin saya bisa bertahan dari gulungan ombak yang demikian ganas. Sayang anak buah kapal saya tidak seberuntung saya,” imbuh Warto dengan raut sedih mengingat rekannya.

Bergerak ke barat Pantai Po Tunggal terdapat Pantai Watu Lawang. Sebuah pantai indah yang berbentuk cekungan dengan hamparan pasir putih, dengan tebing yang mengurung sepintas terlihat seperti lawang atau pintu. Nama pantai ini bukan dari kenampakan alamnya, namun karena adanya situs unik berupa gua dengan pintu masuk yang terbuat dari batu besar.

Konon gua ini adalah tempat moksa seorang sakti dari Mataram, atau masyarakat menyebutnya sebagai Simbah Guru. Hal ini juga yang membuat gua ini dikeramatkan warga. Masyarakat banyak mengunjungi pada saat sadranan yakni ketika mengawali musim tanam bagi para petani. Biasanya terjadi pada bulan Mulud atau Sapar.

 

Pantai Slili

Mitos dan cerita tentang Ratu Laut Selatan makin menguat mana kala memasuki zona Pantai Slili. Berada sekitar dua kilometer dari Watu Lawang ke arah barat. Pemandangan indah dan bercampur dengan nuasa mistis demikian kental terasa.

Nuansa mistis Pantai  Slili berada di posisi belakang rumah almarhum Mbah Lono, juru kunci Pantai Slili. Konon daerah ini dijaga oleh sepasang dayang bernama Kyai dan Nyai Grantang. Sementara tempat pertapaan Nyai Roro Kidul berada disebuah gua yang menghadap ke laut lepas.

Legenda masyarakat menyebutkan jika ada dua orang putri yang menjadi penjaga pantai tersebut yakni Dewi Lantamsari dan Dewi Roro Wudu. Menurut sumber tutur warga setempat, Kedua orang ini sama-sama cantik, namun Dewi Lantamsari lebih kenes. Dewi Lantamsari inilah yang disebut-sebut sebagai Nyai Roro Kidul. IC/VI/AND/23

 

Komentar Untuk Pantai Nyi Roro Kidul Slili di Gunung Kidul