• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Local Wisdom
  • Post last modified:28 Desember 2023
  • Reading time:3 mins read
source : kemdikbud

 

Kekayaan budaya Suku Toraja seperti tak akan pernah ada habisnya untuk dibicarakan. Selain tradisi Rambu Solo, yakni upacara penguburan atau pemakaman yang digelar hingga berhari-hari, ada juga tradisi unik lain yang tak kalah menariknya yakni Patung Tao tao.

Tao tao adalah patung ini telah ada sejak sebelum abad ke-19. Masyarakat Toraja percaya, keberadaan patung ini untuk ‘mewakili’ sosok orang tercinta yang telah meninggal dunia. Patung Tao tao ini umumnya  terbuat dari kayu atau bambu ini biasanya ditemui di dekat tempat mayat diletakkan.

Selain sebagai representasi orang yang telah meninggal dunia, patung Tao Tao juga dianggap sebagai penjaga makam sekaligus sebagai pelindung makluk hidup. Tao tao dipandang  dapat menjaga hubungan antara orang hidup dan yang telah meninggal.

Tao tao juga dipandang mewakili semangat orang yang telah meninggal dan diyakini semangatnya tak luntur di alam baka. Masyarakat Toraja percaya, orang yang telah meninggal akan memasuki dunia Poyo atau alam baka. Dunia Poyo adalah tempat dimana semua arwah akan berkumpul dan dikumpulkan. Para arwah ini  hanya bisa masuk Poyo ketika melewati upacara pemakaman dengan benar sesuai dengan status sosial. Tidak mengherankan jika patung Tao Tao harus dibuat dari bahan yang sesuai dengan status sosial mereka.

Pada masa dahulu,  pembuatan anggota tubuh pada patung Tao tao seperti tangan, kaki hingga alat kelamin harus didahului dengan  ritual pemotongan satu ekor babi. Tanpa ritual potong babi maka ritual tadi dianggap tidak sah, dan perwujudan arwah leluhur pada patung Tao tao tidak akan diakui. Namun ritual potong babi ini ini nampaknya sudah mulai ditinggalkan pada masa sekarang ini.

Saat Patung Tao tao sudah selesai dibuat, selanjutnya akan digelar upacara yang disebut Massa’bu Tau-tau dengan sajian potong babi. Para tahap ritual ini patung  Tao tao sudah harus mengenakan kostum tradisional Toraja.

Biasanya untuk patung Tao tao berjenis kelamin laki-laki akan memakai sarung berikut baju tradisional.  Sedangkan wanita menggunakan kain kebaya tradisional. Pakaian yang mereka kenakan ini akan menyimbolkan dari strata sosial mana keluarga yang sudah meninggal tersebut. Semakin tinggi akan semakin bagus pula pakaian yang mereka kenakan.  Saat upacara telah usai, patung Tao-Tao ditempatkan di balkon di atas tebing atau di bagian luar gua tempat tubuh almarhum diletakkan. Sampai sekarang patung Tao tao itu masih dapat dilihat di desa Londa. Namun kini kamu juga bisa melihat tradisi uniknya di Museum Indonesian Heritage di Batu. IC/AND/XVIII/23

Komentar Untuk Patung Tao Tao, Penjaga Dunia Arwah