“Agar harganya tinggi, jangan lagi ekspor rempah raw material, produk dari Indonesia bisa langsung terhubung ke alamat penerima.”
Hanung Harimba Rachman, Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) punya rencana besar tahun ini, untuk mengembangkan bisnis UMKM ekspor rempah-rempah. Hanung Harimba Rachman, Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop menegaskan, potensi rempah-rempah menjadi komoditas unggulan ekspor bisa dimanfaatkan UMKM. Hal ini mengingat sejak dahulu rempah-rempah RI sangat dibutuhkan bahkan diperebutkan .
“Saya rasa tidak akan terlalu sulit, karena sejak dulu, rempah sudah jadi komoditi perdagangan. Bahkan sejak dulu juga sudah jadi rebutan sejak awal peradaban modern. Namun keinginan ekspor tersebut bukan dalam bentuk raw material alias bahan bahan mentah atau baku.
Kemenkop ingin ekspor tersebut dalam bentuk jadi atau kemasan. “Tidak sama seperti dulu yang masih raw material. Kedepan sudah harus berbentuk produk jadi seperti misalnya, jamu atau bumbu-bumbu,” kata Hanung dalam Konferensi 500.000 UMKM Baru secara daring, beberapa waktu yang lalu.
Menurut Hanung, ekspor rempah-rempah akan menjadi salah satu program pemerintah RI, dan sebagai pelaksananya adalah Kemenkop UKM. Pemerintah melalui Kemenkop UKM, akan menyusun mekanisme pemasaran rempah-rempah Indonesia di tingkat global. Dan salah satu cara pemasaran yang sudah mulai dianalisa dan dilakukan penjajakan adalah melalui diaspora Indonesia alias orang-orang Indonesia yang menetap di luar negeri.
“Ada banyak teknik pemasaran rempah Indonesia, Nanti kita ajak diaspora, artinya itu bisa mengenalkan bumbu dan rempah Indonesia. Akan kita bangun, kita akan dorong terbentuknya resto di luar negeri dan mengenalkan bumbu khas Indonesia,” ucap Hanung. Dan sebagai langkah konkretnya, kementerian sedang menjalin kerja sama dengan Kemendag memanfaatkan kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) maupun KBRI di negara-negara tujuan ekspor.
Source: asean briefing
“Saat ini pihak kita sedang menjalin kerja sama dengan beberapa KBRI dalam rangka mendorong terbentuknya tempat pemasaran. Dan yang sudah terlaksana hingga saat ini adalah Bulgaria. Di negara ini kami sudah buat semacam House of Indonesia dan ini bisa jadi ruang pameran sekaligus agregator produk rempah Indonesia di sana,” urai Hanung.
Terkait mekanisme logistik, pihak Kemenkop UKM berencana bekerja sama dengan sub-ekosistem lain di luar negeri. Hanung berharap, kerjasama membuat pengiriman produk dari Indonesia bisa langsung terhubung ke alamat penerima, bukan berhenti di pelabuhan negara tujuan seperti yang sudah berjalan selama ini.
“Kami ingin menghubungkan UMKM eksportir dengan jasa logistik di luar negeri sehingga para UMKM bisa lebih cermat mengalkulasikan biaya kirim hingga ke alamat penerima. Jadi kami mendorong bukan jual pala sebagai komoditas, tapi sudah menjadi bumbu, jamu atau obat herbal, karena kita sangat kaya dengan rempah,” pungkas Hanung. Bbs / andrew.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia