• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:News
  • Post last modified:2 Desember 2022
  • Reading time:2 mins read

 

 

 

Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP) Gresik dipenuhi ribuan Maiyah saat acara East Java Heritage. Lautan manusia ini ingin  mendengarkan paparan  Emha Ainun Najib, atau akrab dipanggil Cak Nun dalam acara yang dikemas dengan tajuk sinau Bareng Cak Nun.

Bersama  Bupati Gresik  Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), Bupati Lamongan Yuhronur, dan Sekrataris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur Adhy  Karyono. Cak Nun memaparkan betapa siar Islam di pesisir Jawa Timur menjadi penting bagi perkembangan penyebaran Islam di Jawa Timur.

“Bisa dibilang  Jawa Timur adalah  provinsi tertua di dunia. Bahkan Sebelum ada nabi, kemungkinan sudah ada manusia pertama muncul disini,” jelas Cak Nun dengan bersemangat.

Ulama dan budayawan asal Jombang itu menjelaskan  Pulau Jawa pada masa lalu sudah banyak dikunjungi orang dari penjuru dunia. Bukan hanya datang mereka juga mendalami kehidupan rohani  sejak ribuan tahun lalu. “Kita ini punya heritage yang luar biasa. Hal ini menandakan di Jawa tidak hanya memilik warisan material. Sebaliknya warisan yang dimiliki adalah warisan rohaniah,” ungkap Cak Nun.

Gresik adalah kawasan special, lanjut Cak Nun, karena menjadi gerbang Wahyu. Pasalnya, daerah ini menjadi pintu masuk siar agama islam di Pulau Jawa. “Sejarah membuktikan   Islam pertama kali masuk di Jawa  dari Gresik lalu menyebar ke daerah lain,” ucapnya. IC/AND/XII/12

 

 

 

 

Komentar Untuk Sinau Bareng Cak Nun, Gali Peradaban Islam di Pesisir Utara