Membangun Karakter Anak Melalui Animasi

Indonesia  tidak memiliki  terlalu banyak pilihan tontonan animasi bagi anak-anak Indonesia. Jikapun ada, jumlahnya masih sangat sedikit, belum lagi jika bicara kualitas. Yang menyedihkan, justru tontonan animasi dari Negara lain sepertinya menyerbu masuk ke Indonesia bahkan menjadi tontonan yang dinantikan anak-anak Indonesia.

Kondisi ini membuat Reno Halsamer merasa prihatin. Budayawan sekaligus  pengiat museum  ini seperti mendapat tantangan tersendiri saat melihat kenyataan tersebut.  Rasa cinta dan bangganya pada  kekayaan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur bangsa Indonesia, memberinya inspirasi untuk berkreasi lewat budaya topeng.  Alat penutup wajah yang dimiliki oleh setiap suku di Indonesia dengan karakter yang unik.

Reno Halsamer, Founder Minilemon

 

Ide Awal

Reno Halsamer,  Founder d’Topeng Kingdom Foundation sejak 2015 dan melalui sebuah perjalanan panjang,   menciptakan tokoh animasi anak Indonesia, berupa  enam sahabat dari buah lemon. Lemon dipilih karena  banyak manfaatnya bagi kesehatan.

“Filosofi nama Minilemon, saya dipilih dengan harapan dapat memberikan manfaat positif bagi anak-anak Indonesia,” jelasnya. Minilemon membawa visi memberikan edukasi sekaligus hiburan bagi anak-anak Indonesia dalam belajar sejarah dan budaya. Selain itu Minilemon juga menjadi media bagi anak Indonesia untuk belajar untuk memiliki good character seperti :  hormat kepada orang tua, gotong royong, menghargai perbedaan, cinta bangsa dan negara serta peduli terhadap penyelamatan lingkungan hidup.

“Sebagai anak bangsa yang cinta tanah air, d’Topeng Kingdom Foundation mengambil tanggung jawab untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tegas Reno.

Dengan menciptakan ‘good character,’ lanjutnya,  d’Topeng Kingdom Foundation berharap dapat berperan aktif untuk mempersiapkan generari muda dan anak-anak Indonesia yang tangguh, cinta tanah air, dengan membawa nilai-nilai kebaikan dan budaya yang merupakan warisan yang selalu kita banggakan.

Minilemon dikemas menjadi  tontonan animasi anak yang menarik dan edukatif. Memproduksi game yang berorientasi pada   pendidikan dan tumbuh kembang psikologis anak. Selain itu juga  menyelengggarakan acara dan kegiatan dengan menanamkan nilai-nilai budaya dan sejarah.

Sadar akan persoalan-persoalan besar dan mendasar, d’Topeng Kingdom Foundation berinisiatif memproduksi dan menyediakan cerita anak melalui berbagai media mainstream yang mendidik, informatif dan inspiratif  dengan sasaran pemirsa anak usia 4 sampai 15 tahun.

Selain itu karena sangat minimnya hiburan dan informasi terkait anak, di media konvensional, media sosial, dan kemudahan informasi lewat gadget yang masih jarang didapat tayangan edukatif dan inspiratif yang diproduksi oleng bangsa Indonesia sendiri.

Senior Partner

Untuk mewujudkan cita-cita besar ini, Reno Halsamer bekerjasama dengan Heriyadi Natawijaya. Pria kelahiran  Palembang dan tinggal di Depok Indonesia adalah  tokoh perfilman, sutradara iklan, video clip dan animasi sejak 2009 yang sudah berpengalaman. Heriyadi Natawijaya juga merupakan pendiri Perakaria dan IDsains sebagai pusat komunitas kreatif di Depok Indonesia.

Keduanya bertemu dalam kesamaan  visi misi dalam kemasan Minilemon. keduanya ingin memberikan  sajian yang kreatif, edukatif dan menghibur dengan menerapkan sistem kerja yang detail dan terukur.

Berkolaborasi dengan orang-orang muda, Heriyadi mencoba memberikan konten-konten berkualitas dengan pesan-pesan moral positif yang dapat dengan mudah dimengerti oleh anak-anak. “Apa yang kita sampaikan lewat konten maupun produk animasi ini adalah hal-hal yang fun alias menyenang. Disaat yang sama, anak-anak juga belajar bagaimana bersikap dan menjadi anak baik, jujur, berbakti dan bertaqwa,” terang Heriyadi.

Meski mengakui perjalanan Minilemon masih panjang, baik Reno mapun Heriyadi sama-sama yakin jika, Animasi Minilemon ini akan menjadi raja dan tuan rumah di negeri sendiri serta di sukai oleh anak-anak Indonesia. IC/AND/XI/22

 

 

 

 

Komentar Untuk Minilemon, Kisah 6 Sahabat Sepermainan