Sekitar 5 kilometer arah barat Candi Gunung Wukir, terdapat sebuah candi yang juga terletak di puncak bukit. Candi Gunung Sari namanya, berlokasi di Dusun Gunung Sari, Desa Gulon, kecamatan dan kabupaten yang sama.
Seperti juga Candi Gunung Wukir, Candi Gunung Sari pun diyakini menyimpan aura mistis yang kuat. Beberapa warga yang sering datang ke tempat itu pernah ditemui penampakan sesosok mahluk gaib. Wujudnya laki-laki tinggi besar, berjubah putih, berjenggot panjang, dan kedatangannnya selalu diiringi kabut tebal. “Mungkin sosok itulah danyang atau penunggu gaib tempat ini,” ungkap Sriyono, warga Dusun Ngasem yang ditunjuk Dinas Purbakala menjaga candi itu.
Danyang ini pula yang beberapa waktu lalu dipercaya mengganggu beberapa anak pengungsi Merapi. Keempat anak yang berada di pengungsian Balai Desa Gulon itu, sempat kerasukan, dan baru sadar setelah diantar ke Candi Gunung Sari.
Sejak ditemukan sekitar 15 tahun lalu, sampai saat ini belum diketahui pada jaman apa candi ini didirikan. Hanya saja, bila melihat artefak yang ada, seperti yoni dan batu-batu berbentuk lumpang, besar kemungkinan adalah peninggalan masa Hindu. “Diperkirakan masih ada bagian candi yang tertanam di tanah,” jelas Sriyono.
Menurut Sriyono, sebelum ditemukan, area candi hanya berupa gundukan tanah di puncak bukit Gunung Sari. Saat itu, lokasi tersebut dianggap keramat oleh masyarakat setempat, hingga sering dijadikan tempat melakukan ritual spiritual. Salah satunya adalah Mbah Dullah, sesepuh Dusun Ngasem yang dikenal memiliki ‘ilmu’.
Keberadaan candi baru diketahui setelah ada rencana pendirian tower atau menara transmisi sebuah perusahaan tivi nasional. Ketika penggalian dilakukan, ternyata banyak ditemukan batu-batu mirip candi. Sejak itu, penggalian resmi dilakukan oleh dinas terkait, dan kemudian menetapkannya sebagai benda cagar budaya. IC/AND/XVI/12