Bali Utara dengan keindahan alam yang luar biasa, Source: ministry of villas
Temuan arkeologis di Sembiran dan Pacung, membuktikan pada abad ke-9 telah terjadi kontak yang sangat intensif antara Bali, dengan bangsa asing lewat perdagangan.
****************
Sembiran dan Pacung adalah dua desa bertetangga di Bali Utara, tepatnya di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Terletak di bibir pantai, dan berada sangat strategis di jalan poros Bali Utara. Di kedua desa ini, para arkeolog menemukan banyak tinggalan purbakala yang memberikan informasi tentang perkembangan peradaban di Bali.
Rute pelayaran perdagangan kuno, Source: pusat penelitian arkeologi nasional
Ada lebih dari 20 temuan yang berupa lempeng perunggu yang berinkripsi tahun 922 hingga 1181. Dari lempeng inskripsi itu diketahui bagaimana majunya peradaban masyarakat Bali ketika itu, Mereka sudah mengenal sistem pajak yang terapkan pada perdagangan lokal. Bagaimana mereka mengatur warga untuk berlindung di benteng (kuta) saat musuh datang menyerang, atau harus kemana mengungsi jika ada serangan musuh.
Pada inskripsi yang lain juga diulas tentang banigrama yang berhubungan dengan urusan perdagangan dengan bangsa asing seperti dari Campa, Khmer, Bengali, Kalingga, Sinhala Karnataka, Podikira, Dravida, Arya atau China. Banigrama menyebutkan aturan-aturan yang ditaati saat mereka bersandar dan bongkar muat di pelabuhan Sembiran atau Pacung.
Lokasi yang diduga sebagai pelabuhan kuno Sembiran, Source: southeastasianarchaeology
Ini membuktikan temuan arkeologis Pacung dan Sambiran di Bali menunjukkan sudah adanya kontak global antara Nusantara khususnya Bali dengan bangsa-bangsa lain di kawasan Asia Tenggara, Asia Barat dan dan Cina.
Dalam Inskripsi itu juga dicatat mengenai barang-barang impor seperti keramik jambang, piring, teko, manik-manik batu maupun kaca, perhiasan penutup mata, sampai dengan berbagai perhiasan dari bahan perunggu, perak, emas dan besi. Kontak ini juga membuat budaya metalurgi Bali berkembang pesat. Benda-benda itu ditukar dengan hasil bumi masyarakat Bali seperti cengkih dan lada.
Setidaknya sejak awal Masehi pelabuhan di kedua desa itu telah menjadi persinggahan yang sangat ramai dan terkenal. Banyak kapal dagang, baik mancanegara ataupun Nusantara, meramaikan bandar yang memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa ini. Ini seperti menjadi pembuktian, atas penolakan sebagian ahli, yang menyebutkan Bali tidak masuk dalam jalur rempah Nusantara.
Hal itu sama sekali tak sesuai fakta. Ada banyak bukti-bukti lain yang hingga sekarang juga masih bisa ditemukan, selain lempengan perunggu atau inskripsi tentang aturan kepelabuhanan. Karena, jika tidak ada pelabuhan dan kegiatan perdagangan, mustahil peraturan pelabuhan itu dibuat bukan??? IC/AND.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia