• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:The Route
  • Post last modified:29 Juni 2022
  • Reading time:3 mins read

Penampakan menara Syahbandar Sleko pada 1900 Source: jejakkolonial

Hingga abad ke-18, Semarang masih memegang peran penting dalam perdagangan di Nusantara dan internasional. Aneka komoditas seperti beras, kain, rempah-rempah, alat industri dan sebagainya semua melalui Semarang.

**************

Jika waktu bisa diulang, dan kita ikut menyusuri Pantai Utara Jawa bersama Tome Pires pada 1531, akan terlihat ramainya perdagangan di pelabuhan Semarang. Pelabuhan yang dipenuhi kapal-kapal dagang besar dan kecil dari berbagai negara. Berbagai pedagang berkumpul dan melakukan kegiatan ekonomi yang demikian ramainya. Denyut nadi ekonomi wilayah yang berdetak kencang.

Ramainya jalur perdagangan Semarang dengan latar belakang mercusuar.

Hingga abad ke-18, Semarang masih memegang peran penting dalam perdagangan di Nusantara. Aneka komoditas seperti beras, kain, rempah-rempah, alat industri dan sebagainya semua melalui Semarang. Pada masa itu, kali Semarang yang letaknya berdampingan dengan kawasan Kota Lama Semarang menjadi jalan lewat bagi kapal-kapal barang untuk masuk ke kota. Semua diawasi oleh menara pandang Syahbandar Sleko.

Menara pengawas dengan halaman yang cukup luas.

Dari buku 100 tahun HBS Semarang pada 1877 – 1977, menara Syahbandar Seleko dilengkapi dengan gardu pandang dan memiliki halaman yang luas untuk istirahat para pedagang dan pelaut. Dulu bangunan menara ini dipakai sebagai kantor Syahbanda sekaligus menara pengawas. Saat itu satu-satu transportasi adalah harus lewat sungai. Semua barang dari pelabuhan didistribusikan ke hulu atau pedalaman lewat sungai.

Kondisi menara Syahbadar Sleko saat ini, Source: halosemarang

Salah satu peninggalan dari tempat tersebut adalah Menara Syahbandar Sleko yang semula bernama Keline Boom en Uitkijk. Bangunan yang terletak di tepi kali Semarang ini berfungsi sebagai pelabuhan kecil dengan menara pandang guna mengatur bongkar muat pedangan kecil. Tanpa izin dari Menara Syahbandar Sleko, para pedagang tidak bisa masuk ke Kota Semarang.

Saat ini bagunan menara pengawas Syahbandar Sleko sangat mengenaskan. Tak terawat dan nyaris ambruk. Meski tak lagi utuh, bangunan kuno Menara Sleko masih tegak berdiri di kawasan kota lama Semarang. IC/and.

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Komentar Untuk indonesia culture, indonesian culture, budaya indonesia, adat indonesia