Bertempat di gedung Indosat, Surabaya, seminar hybrid dalam rangka hari Guru Nasional dan HUT 77 pada 2022. Acara ini juga di dukung oleh Acer Indonesia bersama PGRI Smart Learning & Character Center. Digelar Hybrid karena seminar ini dapat dinikmati secara online juga offline.
Tampil sebagai pembicara dan narasumber pada seminar ini Ibu Heny Purnaningsihm VP Head of Direct Sales & Retail, East Java, Bali, Nusrra Area Indosat Ooredoo Huthcicon. Didit hariyantom Busines Manager, acer Indonesia. Reno Halsamer, Founder Minilemon dan Andri Prianto, inspirator.
Seminar yang dihadiri ratusan guru dan masyarakat umum ini memang sangat menarik. Pendidikan di era digital adalah proses integrasi teknologi informasi ke dalam seluruh mata pelajaran. Dan era digital ini memungkinkan siswa mendapat informasi dan ilmu pengetahuan secara melimpah, cepat dan mudah.
Pada kesempatan itu, Reno Halsamer, Founder Minilemon mempresentasikan produk animasi yang kini tengah dikerjakan bersama dengan banyak pihak termasuk dengan siswa-siswa SMKN 12 Surabaya. Minilemon adalah enam sekawan sepermainan, ada Slamet (Jawa), Wayan (Bali), Memey (Tionghoa), Togar (Batak), Ucup (Sunda), dan Minggus (Papua).
Ke enam karakter Minilemon ini adalah karakter khas Nusantara yang diambil idenya dari topeng asli Nusantara dengan badan lemon. Ide animasi Minilemon ini awalnya bentuk keprihatinan Reno Halsamer terhadap rendahnya kecintaan masyarakat pada budaya dan seni Indonesia khususnya dalam kesenian topeng khas Nusantara. Padahal seni topeng merupakan adalah seni dengan karakter unik sesuai ekspresi dan peruntukannya. Topeng merupakan karya seni yang orisinil bangsa Indonesia yang setiap suku di Indonesia pasti memiliki ciri khas topeng sesuai karakteristik daerahnya.
Reno berharap, melalui tokoh-tokoh karakter Minilemon. jadi media bagi anak-anak Indonesia untuk belajar, agar memiliki good character : hormat kepada orang tua, gotong royong, menghargai perbedaan (toleransi), cinta bangsa dan negar a serta peduli lingkungan hidup.
“Media animasi ini dapat memberikan edukasi bagi anak-anak, mengenai pentingnya menghormati guru-guru. Mengapa harus menghormati guru? Sosok guru adalah kepanjangan tangan orang tua selama berada di luar rumah. Selain itu tanpa peran guru, tentu tidak ada ilmu yang dapat murid kuasai. Jasanya dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa patut untuk diapresiasi. Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang wajib untuk dihormati keberadaannya. Guru juga menjadi penentu kelangsungan dan kemajuan suatu bangsa,” jelas Reno saat itu.
Siswa akan menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, terutama dengan adanya program Merdeka Belajar. Program ini akan membuat anak lebih sering bertemu dengan guru ketimbang orang tua. Penting bagi guru maupun pemerintah untuk dapat berinovasi dalam menciptakan kegiatan belajar-mengajar yang bisa membuat anak atau siswa merasa nyaman. Tak lupa dukungan orang tua juga sangat diperlukan. Dukungan orang tua ini membuat anak lebih mudah memahami pembelajaran dan nasihat dari guru. Hal ini merupakan instrumen penting yang menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan iklim belajar-mengajar yang aman dan nyaman. IC/AND/XII/16