Ragam

Konsep Dharma, Empat Kebenaran Mulia

source : pxfeul

 

Siddhartha Gautama, juga dikenal sebagai Buddha Gautama atau Buddha Shakyamuni, adalah pendiri agama Buddha. Ia dilahirkan sekitar abad ke-6 atau ke-5 Sebelum Masehi di Lumbini, sekarang bagian dari Nepal. Siddhartha Gautama berasal dari keluarga bangsawan suku Shakya.

Menurut tradisi, pada usia 29 tahun, Siddhartha meninggalkan kehidupan duniawinya yang penuh kemewahan dan kenyamanan dan memulai pencarian spiritual untuk menemukan pemahaman tentang penderitaan dan makna hidup yang sebenarnya. Selama pencariannya, ia bertemu dengan berbagai guru spiritual dan bereksperimen dengan berbagai praktik meditasi dan kehidupan pertapa, namun tidak menemukan jawaban yang memuaskan.

Kemudian, pada usia 35 tahun, Siddhartha mencapai ekstasi setelah 49 hari meditasi intensif di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India. Selama pengalaman pencerahan ini, ia memperoleh pemahaman mendalam tentang dharma (ajaran), empat kebenaran mulia, dan jalan tengah menuju pembebasan dari penderitaan. Setelah mencapai pencerahan, Siddhartha Gautama menjadi Buddha yang artinya “yang tercerahkan”.

source : whe

 

Dia kemudian menghabiskan sisa hidupnya mengajarkan dharma kepada para pengikutnya. Ajaran Buddha tentang penderitaan, keaslian dan jalan menuju pembebasan (nirwana) tersebar luas di India dan kemudian ke seluruh dunia. Ajaran Buddha Gautama yang dikenal dengan Dharma berfokus pada konsep Empat Kebenaran Mulia, yaitu kebenaran tentang penderitaan (dukha), asal mula penderitaan (samudaya), lenyapnya penderitaan (nirodha), dan jalan menuju lenyapnya. penderitaan (magga). Ajaran ini mengajarkan pentingnya mengatasi keterikatan duniawi dan menumbuhkan kebajikan, meditasi dan pemahaman mendalam untuk mencapai pembebasan dari siklus kelahiran dan penderitaan (samsara).

Siddhartha Gautama, atau Buddha, dihormati sebagai guru spiritual yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia, dan agama Buddha adalah salah satu agama terbesar di dunia, dengan banyak sekte dan tradisi berbeda.

Share
Published by
Wisnu