Diperkirakan masuknya agama ke Nusantara terjadi antara abad ke-2 hingga ke-14 Masehi. Secara historis, penyebaran agama Buddha di nusantara terjadi melalui berbagai jalur, antara lain jalur perdagangan laut, kontak dengan kerajaan Hindu-Buddha di Asia Tenggara, serta perantaraan para biksu dan saudagar dari India dan Tiongkok. Ada beberapa catatan sejarah masuknya agama Budha di Nusantara.
Salah satunya adalah Prasasti Batujaya yang ditemukan di Cianjur, Jawa Barat. Prasasti ini berasal dari abad ke 5 Masehi. dan menunjukkan tanda-tanda awal penyebaran agama Budha di Pulau Jawa. Selain itu, catatan sejarah juga menegaskan bahwa agama Buddha diterima dengan baik di kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di nusantara, seperti Kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan Kerajaan Mataram kuno di Jawa Tengah.
Agama Buddha juga menyebar lebih jauh melalui jalur perdagangan maritim, terutama melalui pedagang dan biksu dari India dan Tiongkok. Seiring berkembangnya agama Buddha di nusantara mengalami sinergi dengan agama Hindu dan kepercayaan lokal sehingga memunculkan bentuk-bentuk keagamaan yang unik seperti Buddha Mahayana dan Vajrayana yang berpadu dengan unsur Hindu dan lokal.
Contohnya adalah Candi Borobudur, salah satu monumen keagamaan Buddha terbesar di dunia yang menunjukkan kuatnya pengaruh agama Buddha Mahayana. Masuknya agama Budha di nusantara dengan demikian merupakan bagian dari sejarah keberagaman agama di Indonesia. Agama Buddha memberikan kontribusi penting dalam membentuk budaya dan kehidupan spiritual masyarakat di wilayah tersebut.
