Categories: Local Wisdom

Canang Sari, Tradisi Terkecil Tapi Paling Penting

source : bali bible

 

Kata canang sari berasal dari kata can yang berarti indah, sementara kata nang dalam bahasa Kawi bermakna   tujuan atau maksud. Dan sari berarti inti atau sumber. Jika digabungkan  Canang Sari bermakna sarana untuk memohon kekuatan widya kehadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa atau manifestasi  Nya secara skala maupun niskala.

Mpu Sangkulputih adalah pencipta canangsari, sebuah sarana persembahyangan penganut Hindu Bali dalam entitas  terkecil namun adalah inti atau kanista dalam peribadatan.  Disebut terkecil  dipakai untuk persembahyangan sehari-hari. Bentuk dan fungsi canang  ada beberapa macam sesuai dengan kegiatan upakara yang dilaksanakan, berikut  simbol-simbolnya :

source : istock

 

Canang dengan alas ceper atau  bentuk segi empat yang  adalah simbol kekuatan Ardha Candra qatau bulan.  Di atasnya  diisikan Porosan yang bermakna persembahan itu  dilandasi oleh hati yang welas asih serta tulus kehadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa Nya, akan halnya dengan saat manusia  menerima anugerah dan karunia Nya. Berisikan  irisan tebu, pisang serta   sepotong jajan atau  kue sebagai simbol kekuatan Wiswa Ongkara atau  angka 3 dalam aksara Bali.

Diatas susunan tadi diletakkan Sampian Urasari  yang berbentuk bundar sebagai dasar untuk menempatkan bunga. Ini menyimbolkan  kekuatan  Windhu atau  Matahari.  Tak lupa pada ujung  urasari ini dibuat hiasan panah  simbol kekuatan Nadha atau bintang. Penataan bunga dilakukan menurut warnanya di atas sampian urasari dengan pengaturan  etika dan tattwa sesuai  Panca Dewata diawali dari arah Timur ke Selatan.

Bunga berwarna Putih atau merah muda menghadap arah Timur,  diutusnya Widyadari  Gagar Mayang oleh Prabhawa Nya  untuk menganugerahi kekuatan kesucian skala niskala. Bunga berwarna Merah disusun untuk menghadap arah Selatan,  simbol memohon diutusnya Widyadari Saraswati oleh Prabhawa Nya.  untuk menganugerahi kekuatan Kepradnyanan dan Kewibawaan.

source : target hukum

 

Bunga berwarna Kuning disusun untuk menghadap arah Barat, adalah sebagai simbol memohon diutusnya Widyadari Ken Sulasih oleh Prabhawa Nya dalam kekuatan Sang Hyang Mahadewa agar memercikkan Tirtha Kundalini untuk menganugerahi kekuatan intuisi.

Bunga berwarna Hitam atau  diganti dengan warna biru, hijau atau ungu  menghadap arah utara, adalah sebagai simbol memohon diutusnya Widyadari Nilotama oleh Prabhawa Nya dalam kekuatan Sang Hyang Wisnu agar  menganugerahi kekuatan peleburan segala bentuk kekotoran jiwa dan raga. Sementara Bunga Rampe atau  irisan pandan arum berada  di tengah-tengah, adalah sebagai simbol memohon diutusnya Widyadari Supraba oleh Prabhawa Nya  untuk menganugerahi kekuatan pembebasan atau moksa.  Demikianlah sarana-sarana ibadah dalam canang sari yang kaya akan makna lewat simbol-simbol spiritualnya. IC/AND/XIV/20

 

Share
Published by
Wisnu