Source : ilustrasi/net
Tampang sangar dan badan besar ternyata masih belum cukup untuk modal menjadi penagih hutang. Ternyata, mereka juga membekali diri dengan jimat gaib.
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Dalam dunia tagih menagih utang alias debt collector, Tampang sangar dan sikap yang galak saja tidak cukup, karena terkadang orang atau nasabah yang hutangnya bermasalah justru lebih nekad dari penagihnya. Karenanya, kadang debt collector juga melengkapi dirinya dengan jimat kesaktian.
Yang mengagetkan, jimat yang biasa digunakan para debt collector saat melancarkan aksinya agar mendapatkan hasil ternyata dengan menggunakan ekor cicak. Dalam dunia hitam, ekor cicak dipercaya akan selalu membawa peruntungan. Konon, dengan mengantongi ekor cicak tersebut di dalam dompet atau saku dan membawanya saat menagih hutang, dia akan selalu berhasil memperoleh uang. Nasabah yang pelit dan licik sekalipun akan mudah bertekut lutut.
Cara supranatural tersebut memang terbilang kurang masuk di akal. Tetapi, bagi Mamat Sobri, debt collector yang sudah malang melintang di dunia penagihan hutang di Bandung, Jawa Barat, benda dari hewan melata tersebut ternyata sangat ampuh. Selama menjalani karirnya sebagai seorang debt collector, Mat Sobri mengaku selalu beruntung setelah ekor cicak yang dibelinya dari seorang paranormal di Cileunyi, Bandung Timur itu selalu dibawa.
Berhadapan dengan nasabah siapapun, termasuk para penjahat kelas kakap, pejabat dan aparat keamanan sekalipun dia selalu menang. “Saya selalu bisa menaklukkan mereka. Padahal menurut orang-orang, mereka yang saya tagih itu, wataknya jahat dan suka tega sama orang yang menagih hutang padanya,” jujur Mat Sobri.
Awalnya, Sobri juga tidak terlalu yakin dengan mitos ekor cicak. Karena kurang yakin itulah, dia sempat menolak saat seorang temannya menawarinya dua ekor cicak yang kata temannya dibeli dari seorang paranormal sakti di Bogor, Jawa Barat. Namun, setelah Sobri menyaksikan dengan mata kepala sendiri saat teman yang mengantongi ekor cicak itu selalu berhasil dalam tugasnya, dia pun tertarik. Sobri kemudian membeli benda yang sama kepada seorang paranormal yang juga tidak kalah sakti.
Sobri membeli jimat ekor cicak sepasang yakni cicak jantan dan betina. Harganya untuk ekor cicak jantan Sobri harus merogoh kocek sebanyak Rp 1 juta. Sedangkan, untuk ekor cicak betina harganya Rp 500 ribu. Semenjak memiliki dua ekor cicak, Sobri tak pernah lupa membawanya kemanapun dia pergi bertugas menagih hutang.
Hasilnya sungguh di luar dugaan. Sobri merasa ada yang beda dengan jimat ekor cicak yang dikantonginya. Dia merasa semua pekerjaannya dapat diselesaikan dengan mudah. Bahkan, sejak memiliki jimat itulah, keberanian Sobri semakin meningkat. Dari yang tadinya dia selalu pilih-pilih nasabah yang akan ditagihnya, sekarang siapapun dia labrak. “Saya tidak takut dengan siapapun. Kalau dia membandel tidak mau membayar hutang, saya labrak dan bila perlu main kekerasan,” kata Sobri.
Akibat kerja keras Sobri yang tak pernah meleset, majikannya selalu memberikan upah yang tidak sedikit. Lambat laun kehidupan ekonomi Sobri mulai ada peningkatan. Dia berhasil memiliki rumah walaupun dari hasil kredit. Juga sepeda motor terbaru keluaran pabrikan asal Jepang yang setiap hari menjadi tunggangannya.
Tetapi, seperti perjanjian awal, jimat ekor cicak yang dimiliki Sobri ternyata tidak selamanya ampuh. Keampuhan jimat itu hanya bertahan beberapa bulan saja. Sobri harus kembali ‘mencash’ alias mengisi ulang kedua jimat itu ditempat ia membelinya. IC/VIII/AND/12
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia