• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Mistis
  • Post last modified:28 Juni 2022
  • Reading time:4 mins read

Seorang ABG disebuah daerah di Madura, Jawa Timur tiba-tiba histeris. Gadis cantik itu meronta-ronta hendak berlari keluar rumah. Sekuat tenaga, anggota keluarganya menahan dan memegangi tangan gadis sebut saja mawar. Gadis itu tetap melawan dan meronta minta dilepaskan. Sekejap kemudian meledak tangis sang gadis, memohon untuk dilepaskan. Setelah reda, ia mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya layaknya seorang penyanyi dangdut.

Tak ada rasa malu, meski kelurganya berusaha mengingatkan dan mencegahnya, namun gadis itu tetap bergoyang. “Kami tahu, sejak dua hari yang lalu mawar memang berubah. Yang awalnya ceria mendadak jadi anak yang murung,” ujar sang ayah. “Saya curiga ada yang tak beres dengan mawar, sebab belum pernah dia berulah seperti orang gila seperti itu,” imbuhnya.

ilustrasi Jaran Ghujeng

Ciri-ciri Kena Santet

Seorang tetangga yang ikut menolong mawar, segera teringat dengan sebuah ilmu hitam yang konon masih ada di Pulau Madura. “Saya pernah melihat kejadian seperti itu. Ini pasti karena santet. Namanya Jaran Ghujeng, perilaku yang keluar adalah mirip tarian kuda yang ada di pulau kami. Namun Mawar masih terbilang beruntung, sebab biasanya, perempuan yang terkena santet ini akan berlari-lari keluar rumah sambil telanjang,” ungkap Imron.

Menurut Imron ia pernah melihat seorang perempuan berlari sambil telajang sambil bergoyang-goyang. Sebab menurut kepercayaan, santet atau teluh jaran ghujeng ini memang membuat perempuan gila sesaat akibat menolak cinta lelaki. “Perilaku melepas pakaian terjadi karena dalam persepsi perempuan korban guna-guna  ini  pakaian tersebut menyiksa dirinya. Sedangkan perilaku berjoget-joget itu meniru ala kesenian tradisional jaran ghujeng ini kalau orang Jawa bilang  jaran   goyang atau kuda goyang,” papar Imron.

Dan hal itu juga yang akan terjadi pada Mawar jika keluarganya tak berhasil mencegahnya berlari keluar rumah. Gadis itu akan   berjoget-joget dan menggoyangkan badannya tanpa menghiraukan sekelilingnya. Ia juga akan mencabik-cabik pakaian yang ia kenakan, semua itu dilakukan diluar kesadaran si gadis. Sepanjang pengetahuan Imron, sudah dua orang gadis yang mengalami kejadian tersebut. Namun dalam rentang waktu berbeda. Anehnya ilmu hitam ini tak mempan terhadap lelaki.

jaran goyang

Usut punya usut, rupanya, seminggu sebelum kejadian, Seorang kakak  Mawar ternyata habis melabrak seorang lelaki yang diyakini menaruh hati pada adiknya. Karena Mawar masih SMA ia ingin agar adiknya fokus pada sekolah dan pelajaran. Sang kakak kuatir jika tetap menjalin cinta, studinya akan  porak-poranda. Tapi, mungkin karena cara penyampaian yang salah, peringatan itu berubah menjadi perang mulut. Tak hanya meminta untuk memutuskan hubungan dengan adiknya, kakak Mawar juga mencaci maki pacar adiknya.

“Ya kalau sudah sakit hati begitu ada ungkapan disini, cinta ditolak jaran ghujeng bertindak. Dan kalau melihat gejalanya dan tingkah laku Mawar, saya yakin pacarnya menggunakan ilmu hitam itu. Dan biasanya butuh waktu panjang untuk menyadarkan dan mengobati korbannya. Tapi saya yakin banyak kyai yang mampu menyembuhkan Mawar,” Yakin Imron.

ilustrasi Ilmu Santet Jaran ghujeng

Syarat Ilmu Santet Jaran ghujeng

Konon ilmu jaran ghujeng ini memiliki tingkatan tertentu. Masyarakt menyakini, pemilik ilmu ini bersekutu dengan mahluk gaib  yang berkepala kuda untuk memperlancar hubungan pengirim dengan korbannya. Selain itu syarat pemilik ilmu ini juga harus  puasa 40 hari 40 malam, menyediakan aneka  sesajen, beli ayam jenis tertentu, dan ritual mantra lainnya.

Ilmu hitam ini masuk dalam kategori ilmu pelet. Sayangnya, meski sangat dahsyat,  pelet ala mahabbah justru membuat keluarga perempuan tidak simpati lagi. Biasanya keluarga korban tidak akan pernah mau menikahkan anak mereka pada orang atau lelaki yang dicurigai mempraktekkan ilmu ini. Karena itulah, biasanya orang mengirim ilmu ini bukan untuk menaklukkan perempuan, tapi hanya ingin membalaskan sakit hati mereka akibat ditolak cintanya.

“Jarang sekalli, lelaki yang menggunakan jaran ghujeng ini yang benar-benar mencintai perempuannya. Mereka melakukan ini semua untuk mempermalukan perempuan yang menurut mereka telah mempermalukan harga dirinya dengan menolak cintanya. Dan sebagai balasannya pihak perempuan pun dibuat malu karena sudah berlari dan bergoyang dalam kondisi telanjang,” pungkas  Imron. IC/VI/AND/08

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Komentar Untuk indonesia culture, indonesian culture, budaya indonesia, adat indonesia