Konon, kematian puluhan orang di tempat ini terkait dengan mitos Nyi Roro Kidul yang sangat lekat dengan kawasan ini.

Pantai dengan tebing cukup terjal namun memiliki pemandangan lepas menakjubkan ke arah Samudera Hindia, dan sangat terkenal dengan keangkerannya.  Masyarakat menamai, pantai ini Pantai Batu Hiu. Terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Pantai Batu Hiu merupakan salah satu pantai dengan legenda mitos dan aura mistis kuat yang menyelimutinya.

Panorama alam pantai yang indah dibalut dengan banyaknya cerita-cerita berbau mistis yang dipercaya warga. Kepercayaan itu kemudian banyak diwujudkan dengan serangkaian aktifitas peziarahan dan ritual yang dilakukan oleh para pemburu berkah yang bertandang ke tempat ini.

Dari atas bukit kecil yang ditumbuhi pohon-pohon Pandan Wong, siapapun dapat dengan leluasa menyaksikan birunya Samudera Indonesia dengan deburan ombaknya yang menggulung putih.

Tempat ini dinamakan Batu Hiu karena ada sebuah batu yang terlihat di laut dan bentuknya menyerupai sirip ikan hiu. Batu Hiu akan semakin mudah terlihat dari atas puncak bukit. Batu Hiu akan tampak seperti ikan sedang berenang terutama jika air laut sedang pasang. Konon, warga mempercayai tempat ini ampuh bagi para peziarah dari kalangan sinden atau penyanyi, penabuh gamelan dan para dalang wayang.

Karena dipercaya ampuh untuk mendulang tuah, Pantai Batu Hiu kemudian dikeramatkan warga. Siapapun yang berniat berziarah ke tempat ini harus selalu mematuhi setiap peraturan yang berlaku. Termasuk tidak melanggar pantangan.

Aki Udin adalah salah seorang sesepuh Batu Hiu yang sejak lama dipercaya memiliki kemampuan untuk menjadi mediator bagi para peziarah dengan sang empunya gaib Pantai Batu Hiu. Lewat Aki Udin pula, konon para penghuni gaib Batu Hiu dapat dipanggil untuk dimintai bantuan.

“Karuhun Batu Hiu bias didatangkan asalkan dipanggil. Cuma memang tidak sembarangan orang dapat memanggil karuhun di tempat ini,” demikian kata Aki Udin.    

Sebagai tempat yang kesohor bagi para pesinden dan penabuh gamelan, tidak heran jika mayoritas peziarah yang datang adalah para sinden, penyanyi organ dan tidak sedikit juga para penabuh gamelan.

Konon, nama Batu Hiu muncul berawal dari legenda Sembah Genter Oder, Sembah Galuh Oder dan Sembah Galunggung Kuning. Suatu ketika, Sembah Galunggung Kuning diminta bantuan menangkap ikan untuk lauk pauk makan mereka bersama dengan lebih dari 60 anggota pasukannya.

Saat berhasil mendapatkan tangkapan yang belum dimasak, Sembah Galuh Order sempat bertanya jenis ikan yang berhasil ditangkap. Namun, keajaiban muncul saat ikan dengan kulit keras tanpa sisik berwarna kehitaman itu mendadak berubah menjadi batu tatkala Sembah Galunggung Kuning menjawabnya ikan hiu. Sejak itu, masyarakat menjuluki pantai di daerah itu dengan nama Batu Hiu.  

Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan menumpang mobil dari Pantai Pangandaran ke Pantai Batu Hiu. Bedanya dengan Pantai Pangandaran, kawasan Batu Hiu memiliki karang terjal yang menjulang tinggi di sisi kiri dan kanan. Ombak di pantai ini dikenal sangat besar dan ganas.

Sudah puluhan nyawa manusia melayang di kawasan ini. Ada yang terseret ombak sampai tercebur dari atas jurang. Konon, kematian puluhan orang di tempat ini terkait dengan mitos Nyi Roro Kidul yang sangat lekat dengan kawasan ini. IC/XI/AND/05

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Komentar Untuk Menyambangi Istana Siluman Hiu –Ciamis Jabar