Categories: News

Misteri Candi Cemoro Pogog, Diyakini Desa yang Hilang Secara Misterius di Gunung Lawu

Sebuah pemukiman penduduk diyakini pernah ada di kawasan lereng Gunung Lawu. Namun karena sesuatu hal, pemukiman ini akhirnya menghilang secara misterius.

Udara dingin berhembus menembus lebatnya hutan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Mangkunagoro, yang berada di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi Cemoro Pogog. Salah satu tempat di komplek Tahura yang kerap didatangi mereka yang memiliki tujuan khusus, dalam konteks spiritual.

Dan rombongan yang berjumlah enam orang itu, juga berniat melakukan laku spiritual di komplek Candi Cemoro Pogog. Mereka berencana menginap semalam di tempat itu. Sebab ritual biasanya akan dilakukan saat hari menjelang tengah malam.

Tidak Terawat

Candi ini sendiri baru ditemukan beberapa tahun yang lalu. Dan kondisinya juga nyaris tak berbentuk. Yang tersisa hanya beberapa lempeng batu, yang diduga  bagian dari reruntuhan candi. Ada juga susunan batu menyerupai tangga yang diyakini sebagai pintu masuk candi tersebut.

Nama Cemoro Pogog sendiri disematkan, karena tepat di dekat candi tersebut terdapat sebatang pohon cemara yang pogog atau patah dalam bahasa Jawa. Hal itu biasa dilakukan oleh masyarakat guna mempermudah upaya mengingat tempat di mana candi itu ditemukan.

Gunawan, Kepala Tahura mengatakan bahwa sejauh ini belum ada upaya dari dinas terkait untuk melakukan rekonstruksi terhadap temuan candi tersebut. Dia sendiri tidak berani melakukan upaya-upaya yang lebih, karena dikhawatirkan akan merusak bagian-bagian pentinmg dari bangunan tersebut.

Karena kondisi yang nyaris terbengkalai itulah, maka lokasi candi ini lebih banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki tujuan tertentu, untuk melakukan semacam wisata spiritual. Di sini kerap ditemui beberapa orang tengah melakukan meditasi atau olah batin yang lain, dengan berbagai macam tujuan.  Upaya penarikan pusaka ini sendiri dilakukan karena di tempat ini memang kerap ditemukan berbagai benda peninggalan masa lalu. Baik itu berupa perhiasan maupun berbagai bentuk jimat atau pusaka. Yang terkadang juga muncul meski tanpa harus melakukan upaya spiritual.

Hal ini bisa terjadi karena diduga bahwa komplek Candi Cemoro Pogog dulunya adalah sebuah komplek pemukiman. Selain karena banyaknya temuan berbagai gerabah peralatan rumah tangga kuno, Hal ini diperkuat dnegan cerita tutur dari masyarakat setempat. Yang menyebutkan, kalau di tengah Tahura dulu pernah ada desa yang hilang.

Desa Yang Hilang

“Masyarakat sini yakin kalau dulu pernah ada sebuah pemukiman semacam desa yang ada di tengah hutan. Walaupun mereka tidak tahu di mana persisnya desa itu, namun semenjak ditemukannya Candi Cemoro Pogog, banyak yang meyakini kalau desa itu berada di sana. Apalagi dikuatkan dnegan berbagai temuan benda kuno serta pengakuan orang-orang yang telah melakukan upaya spiritual, guna melakukan deteksi gaib terhadap tempat itu,” jelas Hariadi, salah seorang staff di kantor Tahura.

Cerita tentang desa yang hilang memang cukup kuat berkembang di kawasan Gunung Lawu, termasuk terkait dnegan pasar setan yang konon ada di sekitar puncak Gunung Lawu. Yang mana diyakini bahwa para pelaku transaksi di pasar setan itu adalah warga dari desa yang hilang tersebut. Yang mana sebenarnya mereka masih ada, namun telah berada dalam dimensi yang berbeda. Sehingga tidak bisa melakukan kontak dengan manusia biasa.

“Dulu katanya pada malam-malam tertentu, dari Candi Sukuh itu keluar sebuah sinar yang membentuk semacam pintu gerbang di langit. Meski tidak semua orang bisa menyaksikan, namun banyak yang pernah melihatnya. Yang mana hal itu diyakini sebagai pintu gerbang alam gaib, yang bisa membawa siapa saja memasuki dimensi lain dalam kehidupan ini. dan hal itu juga yang kemungkinan terjadi pada para penduduk di desa yang hilang itu,” ungkap Hariadi.

Banyak warga yang meyakini bahwa penduduk desa yang hilang itu tersedot masuk ke alam lain melewati sinar misterius dari Candi Sukuh. Ada pula yang menyebutkan bahwa para penduduk itu sebenarnya memang dari bangsa mahluk gaib, yang mendapat tugas khusus membangun candi di Gunung Lawu. Sehingga saat turun ke bumi, wujud mereka benar-benar menjadi manusia biasa. Dan begitu setelah seluruh tugas selesai, mereka ditarik kembali ke alamnya semula. Dan beberapa benda yang pernah mereka gunakan selama hidup di bumi, ditinggalkan begitu saja. Yang kemudian ditemukan oleh masyarakat saat melintasi tempat di mana pemukiman itu berada. IC/AND/X/03

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Share
Published by
Indonesian Culture