Satu dari sekian banyak permainan anak-anak yang paling disukai di nusantara ini adalah engklek. Uniknya, nama permainan ini bervariasi tergantung pada lokasi dan tempat di mana permainan itu dimainkan.

permainan-engklek

 

Dikenal sebagai Engklek atau Engkle di Sumatera Utara, Jambi, dan sebagian besar Jawa. Di Sumatera Selatan, Tenge-tengge mengacu pada pakaian, sedangkan asinan digunakan di Kalimantan. atau tepok gunung, seperti yang dikenal di Jawa Barat, dan dengkleng di Bali. Permainan ini tidak hanya kuno, tetapi juga ada dan masih dimainkan sampai sekarang. Menurut sejarahnya, engklek dulunya dikenal dengan nama Belandanya, Zondag Maandag. Penjajah memperkenalkan permainan ini ketika mereka menjajahnya, dan biasanya dimainkan di lapangan tanah liat atau ubin semen.

Anak-anak hanya butuh pekarangan atau jalan dengan bentuk rata berukuran kurang lebih 3 sampai 4 meter persegi untuk bermain engklek. Cukup buat garis menggunakan kapur, arang, atau batu bata untuk menandai. Atau, jika medannya tanah, itu bisa digores saja. Permainan engklek ini sebagian besar dimainkan untuk anak perempuan. Baik sendirian atau dalam tim dapat dimainkan. Aturan permainannya relatif mudah: setiap pemain atau tim memiliki satu “gaco”, atau ubin, yang harus dilemparkan ke dalam kotak yang sudah disiapkan. Gaco akan dilempar ke kotak pertama saat mereka bermain bergantian. Kotak Gaco tidak bisa diinjak; sebaliknya, harus dilompati, dan seterusnya.

Pemain tidak diperbolehkan menginjak atau berinteraksi dengan garis kotak. Jika ini dilanggar, pemain dianggap kalah; jika beberapa anggota tim melakukan kesalahan secara berurutan, tim lawan akan menggantikan mereka. Dengan melempar gaco di awal permainan, pemain dapat memilih kotak sebagai “rumah” setelah semua perjalanan kotak selesai tanpa kesalahan. Gaco harus dilempar oleh pemain yang membelakangi area permainan. Kotak tersebut dianggap sah sebagai gaco jika ia memasukinya tanpa menyentuh lapangan permainan. Pemilik rumah dapat berdiam diri di kotak rumahnya, tetapi pemain lain tidak dapat melewati, harus melompati.

permainan-engklek

 

Ternyata permainan ini juga ada di luar negeri. Permainan ini diberi nama Hopscotch oleh Uni Eropa. Permainan ini dianggap sudah sangat tua oleh para sejarawan. Mereka percaya bahwa permainan ini telah dimainkan sejak zaman Romawi, ketika pertama kali menjadi populer di Eropa. Untuk mendapatkan posisi yang tepat di dalam kotak dalam permainan ini, pemain harus berulang kali melompat dengan satu kaki. Permainan anak ini disebut juga dengan engklek, sunda manda, atau zondag mandaag. Para pemukim Belanda di Indonesia adalah saat pertama kali permainan ini mulai terbentuk.

Meski hanya permainan anak-anak, hopscotch atau permainan engklek memberi banyak pelajaran. Filosofi gotong royong, kerjasama, dan sportivitas sangat ditekankan dalam permainan engklek. Jika Anda ingin memenangkan permainan ini, semuanya harus bekerja sama secara harmonis.

Komentar Untuk permainan engklek