Belanda yang sedang diduduki oleh Perancis, terpaksa kehilangan daerah koloninya, saat Perancis kalah perang melawan Inggris. Akibatnya Inggris menjadi tuan baru bagi Hindia Belanda. Itulah secuil isi Perjanjian atau Kapitulasi Tuntang.
**************
Apa yang terjadi di dunia internasional ternyata berpengaruh juga pada daerah koloni. Saat Belanda merasa sudah memiliki kekayaan yang cukup, dengan sombongnya Perancis- Belanda terlibat perang dengan Inggris. Sayangnya, dominasi militer Inggris masih terlalu kuat bagi Perancis-Belanda.
Perang besar yang berkecamuk di Eropa memang menyeret Belanda yang saat itu diduduku oleh Perancis, Napoleon memang mengobarkan semangat perjuangan negara-negara tetangga untuk berperang melawan Inggris yang dinilai telah mendominasi Eropa dengan kekuatan militernya.
Dan ketika Perancis kalah, Belanda juga harus menanggung konsekwensinya. Seluruh wilayah kekuasan Belanda di Afrika, Amerika Selatan dan Hindi Belanda jadi milik pemenang perang, Inggris Raya.
Sebagai pelaksanaan pernjanjian damai di London, Belanda harus menyerahkan wilayahnya secara resmi pada Inggris. Pada 1811, penyerahan kekuasaan Nusantara dilakukan pemerintah Hindia Belanda kepada pemerintah Britania Raya lewat Kapitulasi Tuntang yakni perjanjian kekuasaan. Tuntang adalah wilayah di Jawa Tengah berjarak hanya puluhan kilometer dari Semarang.
Kawasan Tuntang dipilih karena lokasi ini adalah daerah dataran tinggi yang berhawa dingin layaknya kawasan di Eropa. Di Desa Tuntang, orang-orang Belanda terutama para pembesar dan orang-orang kaya, banyak membangun tempat-tempat perisitirahatan yang biasa digunakan untuk berlibur. Dikawasan ini juga ada markas sekaligus barak tentara Hindia Belanda.
Secara umum, Perjanjian Tuntang adalah sebuah kesepahaman yang menandai penyerahan atas Jawa dari Belanda kepada Inggris. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 18 September 1811 di Tuntang, dekat Ambarawa, Jawa Tengah. Dari pihak Belanda diwakili Gubenur Jendral Jan Willem Janssens.
Penyerahan ini didahului oleh masuknya armada Inggris ke Batavia. 60 kapal perang datang dengan mengangkut 15.000 pasukan dan 500 kuda.
Armada Inggris di Hindia Belanda itu dipimpin Lord Minto, Samuel Auchmuty, dan Kolonel Gillespei. Dengan gerak cepat, pasukan berhasil merebut Batavia hanya dalam waktu kurang dari seminggu. Lemah kepemimpinan Jan Janssens dituding sebagai menyebab mudahnya Inggris menaklukkan Batavia. Hal ini tentu berbeda dengan Deandles yang demikian hebat memimpin militer Belanda sebelum Jan Janssens.
Serbuah pasukan Inggris itu membuat Gubenur Jendral Jan Janssens harus melarikan diri ke Bogor dan terus ke Semarang. Sebenarnya di Semarang Janssen sempat berhasil menggalang kekuatan militer dengan bantuan pasukan Jogjakarta dan Surakarta.
Namun Belanda kalah cerdas oleh Inggris. Dengan sigap Lord Minto dapat menetralisir dengan mengunjungi Sultan Jogyakarta dan menjelaskan duduk perkaranya. Dan akhirnya Semarang dapat ditaklukkan secara mudah oleh Inggris, yang sekaligus mendapatkan kepercayaan Sultan Yogyakarta.
Dalam posisi mendesak, Jan Willem Janssens menyerah di Salatiga. Pada 18 September 1811, ia menandatangani Kapitulasi Tuntang sementara dari pihak Inggris Jenderal Sir Samuel Auchmuty. Adapun isi perjanjian itu adalah Seluruh Jawa berikut daerah taklukkannya diserahkan kepada Inggris.
Seluruh serdadu Belanda menjadi tawanan perang Inggris. Hutang Belanda tidak menjadi tanggungjawab Inggris. Inggris menerima para pegawai kolonial yang loyal pada Inggris dan dikembalikan pada posisi dan jabatan semula.
Setelah Kapitulasi Tuntang Wilayah bekas jajahan VOC otomatis jatuh ke tangan EIC. Gubernur Jenderal Lord Minto membagi bekas daerah VOC menjadi empat gubernemen, yaitu Malaka, Sumatera Barat, Maluku dan Jawa, yang ditambah Madura, Palembang, Makassar, Banjarmasin, serta Sunda Kecil.
Untuk pelaksana harian, Lord Minto mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur jenderal untuk wilayah Jawa dan sekitarnya. IC/III/AND.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia