Penurunan populasi Dryobalanops aromatica membuatnya masuh dalam daftar merah spesies terancam punah IUCN dengan status Kritis (Critically Endangered). Status keterancaman dengan tingkatan paling tinggi sebelum status punah.
*************
Nama kapur barus sedikit banyak merujuk pada daerah yang bernama Barus. Dalam sebuah manuskrip kuno, nama Barus sudah kerap disebut sejak zaman Fir’aun. Bukan kebetulan nama Barus terpatri pada prasasti di beberapa piramid, karena tanpa produk dari Barus, proses pengawetan mumi di Mesir tidak akan pernah terjadi.
Daerah yang berada di pesisir barat Sumatra, bagian Tapanuli Tengah, penghasil kamper terbaik di dunia. Dahulu, pohon kapur melimpah di Barus dan wilayah sekitarnya. Saat ini pohon kapur semakin langka dan sulit ditemukan
Source: 08hachi
Kapur barus atau kamper sebenarnya adalah produk rempah, berbentuk kristal berwarna putih, pada beberapa bagian transparan dengan aroma kuat yang khas. Kristal putih tersebut diperoleh dari batang pohon kapur atau dryobalanops aromatica dan cinnamomum camphora.
Sebuah penelitian 2017 Balai Penelitian Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berjudul Kamper: Hasil Hutan Bukan Kayu yang Semakin Hilang, memaparkan di pantai barat Sumatra, saat ini pohon kapur hanya dijumpai pada beberapa spot hutan yang tersisa di Subulussalam, Aceh Singkil dan Barus.
“Di Indonesia, jenis dryobalanops aromatica sudah jarang ditemukan dan saat ini hanya dijumpai di Kepulauan Riau dan ketiga lokasi yang disebut sebelumnya,” ungkap Aswandi dan Cut Rizlani Kholibrina, penulis studi tersebut.
Kepunahan tanaman ini oleh penebangan yang tidak terkendali akibat eksploitasi kristal kapur di dalamnya. Celakanya kandungan kapur masing-masing pohon tidak sama.
Bahkan pada beberapa pohon sama sekali tak mengeluarkan getah seperti yang diharapkan. Namun ancaman terbesar adalah alih fungsi hutan menjadi lahan produktif untuk kelapa sawit. Selain itu kebakaran hutan yang masif adalah ancaman yang cukup mengkuatirkan kelestarian pohon kamper.
Source: 08hachi
Khasiat kapur barus sebagai obat, beberapa kali disebutkan dalam naskah Ramayana versi Jawa yang ditulis pada abad ke-9. Kapur barus dalam dosis tertentu dapat menghilangkan bau jenazah. Dapat diminum untuk mengobati gangguan asam lambung, usus halus, dan perut besar; jika dijilat dan ditelan sedikit dapat menghangatkan badan, serta mencegah serangga di lingkungan tempat tinggal.
Selain itu, kapur barus dari jenis Dryobalanops juga dapat mencairkan darah beku pada kasus pembekuan darah atau penyumbatan pembuluh darah pada jantung maupun otak manusia. Kristal kapur diperoleh pada bagian tengah (dalam) batang pohon. IC.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia