Categories: Historica

Gandeng Turki Ottoman, Aceh Darussalam Sukses Hajar Portugis di Nusantara

Pelabuhan Aceh yang ingin dikuasai Portugis, Source: republika

Kerjasama dan pelatihan militer dengan Ottoman, merevolusi kekuatan militer Aceh. Tak hanya mengimbangi, Aceh bahkan mampu memukul mundur Portugis dibeberapa medan pertempuran.

**************

Ketika gempuran Portugis berhasil meluluhlantakkan Kesultanan Malaka pada 1511, banyak saudagar muslim enggan untuk singgah di Malaka. Para pedagang asal Timur Tengah dan India tidak mau berurusan dengan ‘kaum kafir’ penguasa baru Malaka.

Para pelaut dan saudagar muslim ini memilih untuk menyusuri pantai barat Sumatera. Walau dengan rute yang lebih menantang dan berbahaya, mereka tetap menempuh perjalanan itu demi mencari rempah-rempah di timur Nusantara. Mereka jengah berurusan dengan Portugis yang terus mengganggu bisnis mereka.

Kerjasama militer dengan Turki membuat Aceh mampu menyamai Portugis, Source: steemit

Perubahan politik ini sangat menguntungkan Kesultanan Aceh. Pada dekade-dekade selanjutnya, pelabuhan Aceh tumbuh menjadi pelabuhan dagang favorit baru bagi para saudagar dan pedagang muslim. Aceh terus bertumbuh dan kian ramai disinggahi para pedagang muslim tersebut.

Aceh dengan cepat menjelma menjadi kekuatan baru di sebelah barat Nusantara menggantikan Malaka yang sudah jatuh ke tangan Portugis itu dan sekaligus menjadi saingan dalam segala hal terhadap kedudukan Portugis.

Kerjasama Militer dengan Ottoman

Kondisi ini membuat Sultan ‘Alauddin Riayatsyah Al-Qahhar zillahi fil’ Alam bergerak. Sultan terbesar Aceh pertama sebelum era Iskandar Muda, yang merupakan Sultan Ke 3 Aceh menggantikan kakaknya Sultan Salahuddin bin Ali Munghayatsyah ini melihat peluang atas memanasnya suhu politik di wilayahnya.

Sultan adalah orang pertama di Nusantara ini yang menjalin hubungan dengan kekhilafahan Turki Ottoman. Turki waktu itu dipimpin oleh Sultan Selim II yang bersedia membantu Aceh dan memberikan bantuan kemiliteran berikut para ahlinya.

Kedekatan dan bantuan militer dari Turki membuat Aceh dibawah Sultan Alauddin Riayatsyah Al Qahhar berhasil merevolusi persenjataan dan struktur kemiliterannya. Banyak pihak bahkan menyebut, hanya Aceh yang mampu menandingi Portugis untuk urusan militer kala itu. Tentu saja situasi ini membuat Portugis makin tak nyaman dan merasa terancam.

Ilustrasi pendaratan Portugis saat hendak menggempur Aceh

Dengan mental aggresornya, Portugis langsung mendahului serangannya kepada Aceh. Namun serangan itu gagal total. Justru Portugis yang babak belur dihajar Aceh yang kemampuan militernya sudah modern.

Setelah kekalahkan, Portugis sudah tak berani lagi menginjakkan kaki di Sumatera. Lebih-lebih setelah naiknya Sultan Alauddin Riayatsyah Al Qahhar yang terkenal tidak bersimpati dengan Portugis. Bahkan cita-cita besarnya adalah mengusir kaum penjajah dari Nusantara ini.

Pahlawan Nasional

Kedudukan Portugis kian terancam oleh gerakan Sultan yang memang membenci Portugis. Padahal Portugis sangat membutuhkan ‘pijakan’ di Pulau Sumatera. Langkah militer Sultan Alaudin adalah menggempur Portugis di Haru (Aru) Sumatera Timur. Serangan demi serangan ini benar-benar merubah peta politik dan militer di Sumatra. Hingga dekade berikutnya, posisi sudah berbalik untuk keunggulan Aceh atas Portugis.

Makam Sultan ‘Alauddin Riayatsyah Al-Qahhar zillahi fil’ Alam, Source: wikimedia

Posisi Portugis kian terdesak dan semakin tidak aman. Armada laut Aceh makin ganas. Beberapa kali mereka terlibat saling serang di laut Kepulauan Riau, sepanjang selat Malaka bahkan hingga ke laut Arab dan laut Merah. Hingga akhir hayatnya Sultan Alludin mendedikasikan hidupnya untuk mengusir penjajah Portugis dari Nusantara.

Atas jasa-jasanya serta keteguhan hatinya yang luar biasa tersebut, beliau dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah RI sebagaimana para Sultan dan para Raja Nusantara lainnya yang gigih berjuang mengusir penjajah dari negeri ini. IC/and/BBS.

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Share