• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Historica
  • Post last modified:3 Desember 2024
  • Reading time:4 mins read

Tak lengkap rasa jika mengulas senjata masa lampau tanpa melihat wujud dari senjata tersebut. Pasukan Janissary dilengkapi dengan beberapa senjata tajam dan senjata api. Umumnya Janissary dipersenjatai dengan pedang pendek yang disebut dengan Yatağan dan Pesh Kabz, senjata yang juga menjadi simbol Janissary. Selain itu, Janissary dilengkapi dengan kapak, tombak, belati, tongkat, dan pedang Kilij dengan bilah yang melengkung.

Beruntung semua itu dapat dilihat pada koleksinya di Museum Islam Indonesia Lamongan. Selain pedang, Kilij, ada pula koleksi-koleksi senjata tikam mematikan lain dari tentara Ottoman yang terpajang di museum.

Jambya Morocco Dagger (Jambia)

Senjata ini konon berasal dari abad ke-18 Masehi dan terbuat dari campuran baja dan perak yang dibungkus sarung daru kulit. Ukurannya pendek, melengkung, dan bermata ganda, senjata ini pada dasarnya dibuat untuk tujuan hiasan namun tetap dapat berfungsi secara efektif untuk senjata pertahanan diri saat terdesak.

Jambiya istilah juga digunakan di negara-negara Arab lainnya, maka sebagian besar berhubungan dengan orang-orang Yaman. Biasanya pria di atas usia 14 memakainya sebagai senjata adat untuk pakaian mereka dan sudah biasa mereka pakai di setiap acara-acara penting.

Jambiya secara tradisional umumnya dikenakan oleh kaum pria dengan cara dikaitkan dengan ikat pinggang. Selain berfungsi sebagai senjata, Jambiya juga menjadi aksesoris utama pakaian tradisional kaum pria di Arab.

Pisau Ukiran Singa (Pesh Kabz)

Pesh Kabz adalah belati dari Persia dengan mata pisau tunggal yang meruncing dan tidak memiliki batang silang. Nah, biasanya gagang Pesh Kabz terbuat dari gading gajah atau batu semi mulia. Ujung meruncing dalam belati ini memang sengaja dirancang agar bisa menembus baju zirah jenis rantai dan juga jenis lainnya yang biasanya dipakai oleh pasukan kavaleri (berkuda) dan pasukan infanteri. Pesh-kabz mempertahankan kegunaannya sebagai pisau pertempuran jarak dekat. Pisau belati Iran atau Pesh Kabz ini terbuat dari campuran baja dan perak yang konon berasal dari abad ke-13 Masehi.

Pesh-kabz atau yang disebut juga fore grip adalah jenis pisau yang berasal dari Persia yang dipopulerkan ke Asia, Afghanistan, Pakistan dan India Utara.  Pesh-kabz masih digunakan sampai sekarang sebagai senjata pribadi serta lencana upacara kedewasaan bagi etnis Pashtun dan suku pegunungan Afghanistan lainnya.

Pedang Damaskus

Pedang Damaskus diklaim sebagai pedang terkuat dan tertajam sedunia. Pedang  ini diproduksi dari sektara 1100 hingga 1750 M. Konon pedang ini dipandang lebih kuat dari katana Jepang. Pedang ini dengan mudah menembus dan merobek baju zirah atau lapis baja  pasukan Crusader (salib). Dibeberapa catatan sejarah bahkan dikatakan  bahkan mampu membelah tameng. Ciri Khas Pedang Damaskus adalah Pattern atau pamor permukaannya yang mirip dengan Keris Indonesia. Pedang Damaskus itu sendiri dikenal sebagai pedang yang digunakan oleh Salahuddin al Ayyubi, seorang sultan Mesir-Syria sekaligus panglima perang yang dapat merebut kembali Yerusalem dari tangan bangsa nasrani melalui perang Hattin.

Pedang Kilij

Pedang Kilij pertama kali diciptakan di Turki pada 400 masehi. Kilij mengalami beberapa kali perombakan modelnya. Bahkan di era Ottoman, Kilij tetap digunakan oleh para tentara sampai prajurit tingkat atas. Pada umumnya Kilij digunakan oleh penunggang kuda untuk membunuh musuh. Menurut informasi, Kilij dapat digunakan untuk membelah tubuh lawan dengan mudah. Pedang Kilij tetap digunakan sebagai standar senjata dari para prajurit tingkat biasa hingga atas. IC/AND/XVIII/20

Komentar Untuk 3 Senjata Tikam Tentara Ottoman di Musuem Islam Indonesia Lamongan (3)