• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Historica
  • Post last modified:18 Oktober 2022
  • Reading time:3 mins read

Sejarah mencatat, di era Majapahit, Nusantara mencapai masa kegemilangannya. Selama kurun waktu 200 tahun, Majapahit  menjadi Negara atau kerajaan  besar yang sangat disegani dunia.

(((((((((((((((((((((((((()))))))))))))))))))))))))

Sejarawan Prof. KH Agus Sunyoto punya analisa menarik. Gambaran tentang masa kejayaan Majapahit, teknologi maritim berkembang dengan sangat pesatnya. Hal ini  dibuktikan dengan ukuran dan bentuk  kapal-kapal dari Jawa yang jauh lebih besar daripada armada kapal-kapal Cina.

 

Bahkan jika dibanding dengan ukuran kapal-kapal Eropa sekalipun, termasuk yang dipakai oleh Vasco de Gama. Ketika sampai di India, para pelaut Eropa ini melihat dan   menjumpai kapal-kapal yang datang dari Jawa ukurannya luar biasa besar. Bahkan ukuran tersebut membuat minder orang Eropa yang merasa memiliki keunggulan teknologi ketika itu.

 

Tak hanya perkembangan teknologi kelautan dan armadanya, teknologi persenjataan Majapahit terbilang sangat maju untuk zamannya. Mereka sudah mampu membuat meriam jinjing yang mudah dipindah dan digerakkan yang  tarikh 1389 Masehi. Secara menyakinkan, meriam ini memiliki tanda atau cap surya Majapahit. Ini artinya, Manjapahit sudah mengenal teknologi senjata api jauh sebelum Portugis datang ke Nusantara.

 

Selain peralatan yang terbilang sangat maju di zamannya, bala tentara dan angkatan perang Majapahit terbilang kaya akan strategi militer. Gaya berperang dan strateginya punya keunikan yang membuat musuh-musuh Majapahit kebingungan saat berperang.

 

Selain militer, ilmu pengetahuan juga tumbuh tak kalah pesatnya. Masyarakat Majapahit sudah mengenal ilmu astronomi.  Tentu saja bidang ilmu ini sangat penting karena menopang keperluan pelayaran dan perdagangan Majapahit. Sistem penanggalan atau kalender juga sudah mapan. Orang-orang Nusantara sudah sangat hapal patokan musim tanam menurut kalender.

Bahkan ketika itu, orang-orang Majapahit sudah mengenal dan menggunakan   kompas sebagai pedoman arah (diambil dari kata “dom” atau jarum sebagai Penunjuk   arah). Di jaman Majapahit pun sudah dikenal produk Undang-undang  pidana maupun perdata seperti KUHP, bahkan sudah ada di era sebelumnya.

Catatan Cina menyebutkan jika ibukota Majapahit juga sudah sangat padat penduduk. Diduga penduduk Majapahit sudah berjumlah 500.000 jiwa dengan berbagai golongan dan kebangsaan, bahkan ibukota atau kota raja dilindungan dengan pagar keliling setinggi 5 meter dengan tembok istana yang penjangnya hingga beberapa kilometer.

 

source : kompasiana

 

Bangunan pendopo di Majapahit dilaporkan jauh lebih besar ukurannya daripada pendopo Kerajaan Sunda.  Sebagai gambaran, dalam catatan para pengelana asal Cina menyebutkan jika pendopo kerajaan Sunda memiliki 380 balok tiang penyangga. Sebuah pendopo yang amat luar biasa besar.  Tapi ternyata masih kalah besar jauh jika dibandingkan dengan ukuran pendopo yang ada di ibukota Majapahit. Artinya disiplin ilmu bangunan    sudah dikuasai oleh leluhur kita, dan ini dengan mudah bisa dibuktikan dengan aneka peninggalan candi yang ada.

Dari bukti-bukti antropologis dan sosologis, sebagai bangsa maritim nenek moyang kita sudah berlayar sampai ke ujung barat Samudera Hindia. Keberadaan penduduk Madagaskar yang berkulit sawo matang adalah bukti bahwa bangsa Nusantara pernah sampai ke sana.Kosakata Hawaii dan Filipina bahkan banyak memiliki kemiripan dengan kosakata Bahasa Jawa.

Nenek moyang bangsa Nusantara memang  pelaut tangguh yang memiliki jiwa pemberani luar biasa dalam  mengarungi samudera nan luas. Bangsa Nusantara benar-benar menjadi bangsa yang sangat disegani oleh penduduk dunia kala itu, karena kehebatan dan kebesarannya. IC/AND/XI/09

 

Komentar Untuk Mengukur Kebesaran Kerajaan Majapahit