• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Historica
  • Post last modified:17 Oktober 2022
  • Reading time:2 mins read

Sebagai imperium besar, Majapahit tentu saja memiliki wilayah atau teritori yang sangat luas. Karena wilayahnya berada di kepulauan, sudah barang tentu, butuh sistem administrasi dan pola pemerintahan yang efektif dan mudah untuk dikontrol.

Imperium Majapahit membagi wilayah kekuasaannya menjadi delapan (8) wilayah atau Hasta Mandala. Sistem ini dapat dibuktikan dan tertulis di kitab Negarakertagama. Tulisan Mpu Prapanca ini dengan detail menguraikan bagaimana Kerajaan Majapahit menerapkan pola Hasta Mandala  dan membawa kemajuan yang luar biasa bagi Kerajaan Majapahit.

Negarakertagama juga menguraikan peran besar dari  keberhasilan Mahapatih  Gajah Mada dalam menyatukan  wilayah teritorial Majapahit. Gajahmasa  membagi wilayah  ke dalam Hasta Mandala Dwipa atau delapan kawasan pulau. Selain pulau-pulau,  Hasta Mandala ini juga membagi laut ke dalam wilayah Hasta Mandala.

source : ist

 

Adapun wilayah   Hasta Mandala Dwipa  mengacu pada pembagian teritorial  pulau dalam kekuasaan Majapahit meliputi:

Mandala I :  Teritorinya meliputi  seluruh Jawa secara utuh berikut   Madura serta Galiyao atau Kepulauan Kangean.

Mandala II : Teritorinya   Sumatera, Lampung,  Palembang,  Barus, Batan, Lamuri, Barat atau kawasan Aceh sekarang ini,   Mandahiling, Perlak, Kempe, Pane, Kampar,  Tamiang,  Haru, Rekan, Siak, Minangkabau, Kahwas, Kandis, Dharmacraya, Muara Tebo, Karitang atau  Indragiri, dan wilayah sekitar   Jambi.

Mandala III :  Teritorinya meliputi  Kalimantan,  Tanjungpuri, Tanjung Kutai, Tabalong  Sebuku,Malanua, Barite, Pasir, Solot atau Sulu, Kalka Saludung, Baruneng atau Brunei dimasa modern,  Tirem (Peniraman), Samedang (Simpang), Landak, Kadangdangan (Kendangwangan), Lawai (Muara Labai), Sambas, Kota Waringin, Sdu (Sedang di Serawak), Kuta Lingga (Serawak), Sampit, Katingan dan terakhir
Kapuas.

Mandala IV : Teritorinya  Semenanjung Melayu diantaranya, Keda, Pakamuar (Pekan Muar), Nacor (Ligor), Trangganu, Kelantan,Pahang, Niran (Karimun), Kanjap (Singkep), Jere, Kelang (Negeri Sembilan), Sanghyang Hujung, Tumasik (Singapura), Dungun, Saimwang (Semang), Lengkaksuka (Kedah), dan Hujungmedini (Johor)

Mandala V :  Teritorinya meliputi kawasan  timur seperti   Bali, Saksak (Lombok Timur) Sumba dan Timur (Timor),   Mirah (Lombok Barat), Gurun (Gorong) Hutan Kandali (Baru) Geram, Bhima, Sanghyang Api (Sangeang), Sapi, Dompo, Taliwang (Sumbawa), Gurun (Nusa Penida), Lwagajah dan Bedulu

Mandala VI : Wilayahnya meliputi Sulawesi,  Banthayang (Bonthain) Luwuk (Luwu) Makassar, Solot (Solor), Galiyao Selaya, Kunir, Benggawi (Banggai) serta Butun (Buton)

Mandala VII : Wilayah Maluku diantaranya Maloko (Ternate), Ambwan (Ambon),Muar (Kei), dan Wandan (Banda).

Mandala VIII :  Mandala terakhir adalah wilayah Papua pada masa modern ini  meliputi Onin (Papua Barat) dan Seran (Papua Selatan) IC/AND/XI/08

 

Komentar Untuk Teritorial Imperium Majapahit (Hasta Mandala)