Sebagai imperium besar, Majapahit tentu saja memiliki wilayah atau teritori yang sangat luas. Karena wilayahnya berada di kepulauan, sudah barang tentu, butuh sistem administrasi dan pola pemerintahan yang efektif dan mudah untuk dikontrol.
Imperium Majapahit membagi wilayah kekuasaannya menjadi delapan (8) wilayah atau Hasta Mandala. Sistem ini dapat dibuktikan dan tertulis di kitab Negarakertagama. Tulisan Mpu Prapanca ini dengan detail menguraikan bagaimana Kerajaan Majapahit menerapkan pola Hasta Mandala dan membawa kemajuan yang luar biasa bagi Kerajaan Majapahit.
Negarakertagama juga menguraikan peran besar dari keberhasilan Mahapatih Gajah Mada dalam menyatukan wilayah teritorial Majapahit. Gajahmasa membagi wilayah ke dalam Hasta Mandala Dwipa atau delapan kawasan pulau. Selain pulau-pulau, Hasta Mandala ini juga membagi laut ke dalam wilayah Hasta Mandala.
Adapun wilayah Hasta Mandala Dwipa mengacu pada pembagian teritorial pulau dalam kekuasaan Majapahit meliputi:
Mandala I : Teritorinya meliputi seluruh Jawa secara utuh berikut Madura serta Galiyao atau Kepulauan Kangean.
Mandala II : Teritorinya Sumatera, Lampung, Palembang, Barus, Batan, Lamuri, Barat atau kawasan Aceh sekarang ini, Mandahiling, Perlak, Kempe, Pane, Kampar, Tamiang, Haru, Rekan, Siak, Minangkabau, Kahwas, Kandis, Dharmacraya, Muara Tebo, Karitang atau Indragiri, dan wilayah sekitar Jambi.
Mandala III : Teritorinya meliputi Kalimantan, Tanjungpuri, Tanjung Kutai, Tabalong Sebuku,Malanua, Barite, Pasir, Solot atau Sulu, Kalka Saludung, Baruneng atau Brunei dimasa modern, Tirem (Peniraman), Samedang (Simpang), Landak, Kadangdangan (Kendangwangan), Lawai (Muara Labai), Sambas, Kota Waringin, Sdu (Sedang di Serawak), Kuta Lingga (Serawak), Sampit, Katingan dan terakhir
Kapuas.
Mandala IV : Teritorinya Semenanjung Melayu diantaranya, Keda, Pakamuar (Pekan Muar), Nacor (Ligor), Trangganu, Kelantan,Pahang, Niran (Karimun), Kanjap (Singkep), Jere, Kelang (Negeri Sembilan), Sanghyang Hujung, Tumasik (Singapura), Dungun, Saimwang (Semang), Lengkaksuka (Kedah), dan Hujungmedini (Johor)
Mandala V : Teritorinya meliputi kawasan timur seperti Bali, Saksak (Lombok Timur) Sumba dan Timur (Timor), Mirah (Lombok Barat), Gurun (Gorong) Hutan Kandali (Baru) Geram, Bhima, Sanghyang Api (Sangeang), Sapi, Dompo, Taliwang (Sumbawa), Gurun (Nusa Penida), Lwagajah dan Bedulu
Mandala VI : Wilayahnya meliputi Sulawesi, Banthayang (Bonthain) Luwuk (Luwu) Makassar, Solot (Solor), Galiyao Selaya, Kunir, Benggawi (Banggai) serta Butun (Buton)
Mandala VII : Wilayah Maluku diantaranya Maloko (Ternate), Ambwan (Ambon),Muar (Kei), dan Wandan (Banda).
Mandala VIII : Mandala terakhir adalah wilayah Papua pada masa modern ini meliputi Onin (Papua Barat) dan Seran (Papua Selatan) IC/AND/XI/08