• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Historica
  • Post last modified:24 Oktober 2022
  • Reading time:3 mins read

Pasukan Bhayangkara, sudah ada sejak kerajaan Singhasari. Hal ini dijelaskan tertulis di kitab Pararaton, dimana Singhasari sebelum sebelum Wisnuwardhana memerintah pada 1248-1268 Masehi telah memiliki kesatuan Bhayangkara yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban Negara  Singhasari,.

Pasukan Bhayangkara berperang sangat vital, karena selain keamanan, pasukan ini juga bertugas mengawal  pertahanan dalam negeri. Sayangnya, karena ambis politik yang berlebihan dari Raja Kertanegara, Singhasari pernah salah langkah dengan melakukan ekspedisi militer besar-besaran ke Sumatera dan Malaka. Akibatnya, pasukan Bhayangkara ikut dikirim pada ekspedisi tersebut.

 

Melihat Singhasari sedang tanpa penjagaan, Jayakatwang dari Kerajaan Kadiri (ketika itu menjadi kerajaan bawahan) mengambil kesempatan untuk melakukan serangan dan pendudukan di pusat ibukota Singhasari. Kesalahan strategi Raja Kertanegara ini mengakibatkan runtuhnya kerajaan Singhasari ke tangan Jayakatwang tanpa perlawanan.

 

Pasukan Bhayangkara kembali disebut-sebut namanya saat Majapahit tengah membangun kekuatan militernya. Pasukan yang   Gajah Mada ini menjadi kekuatan yang berpengaruh pada saat itu. Bagitu hebatnya Bhayangkara, sampai-sampai Raja Jayanegara memberikan kepercayaan untuk pasukan ini menjaga  keselamatan raja dan keluarga kerajaan.

Dalam mengemban tugas, pasukan Bhayangkara terdiri dari 15 orang,  mengawal raja dalam perjalanan ke Desa Badander untuk mengungsi dari karena terjadi pemberontakan Ra Kuti.Tidak hanya berhasil menjaga keselamatan raja, pasukan ini bahkan berhasil melakukan counter attack dan membebaskan kerajaan dari pemberontak yang sudah berhasil menguasai ibukota Majapahit.

 

Ternyata keistimewaan pasukan ini terletak pada proses rekrutmen. Konon Gajah Mada sendiri yang memilih anggotanya. Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Bhayangkara adalah postur ideal (tidak gemuk),cerdas, tidak pernah berbuat dosa (secara agama) dan punya dasar bela diri.

 

Bhayangkara juga tidak dibekali dengan banyak persenjataan. Mereka dituntut bergerak cepat dan efektif mematikan lawan. Karena itu mereka tidak memakai baju perang yang berlebihan namun harus menguasai bela diri yang mumpuni. Konon disebutkan, kemampuan  seorang Bhayangkara setara dengan 40 orang pasukan biasa.

 

Anggota Bhayangkara bukan hanya untuk pria saja. Para wanita juga bisa ikut bergabung dengan nama Bhayangkari. Tugas khusus mereka adalah pada bidang tilik sandi atau intelejen. Bhayangkari bertanggungjawab mengumpulkan info intel  terutama daerah dan kekuatan lawan. Dengan begitu, serangan yang akan lancarkan akan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.

 

Persejataan yang diandalkan oleh Bhayangkara terbilang sangat sederhana. Mereka justru mengandalkan skill manusia ketimbang peralatan atau persenjataan.  Disebutkan senjata yang mereka pakai adalah pisau terbang, busur panah dan pedang panjang. Keris tidak disebutkan karena keris sudah menjadi satu dengan pakaian yang mereka kenakan.

 

Keris akan digunakan untuk pertempuran jarak pendek atau terdesak. Jika mengacu pada kali (silat)   Majapahit, maka mereka harus menggunakan 2 keris untuk bertarung.  Bhayangkara juga melengkapi dirinya dengan pedang (pedang lar bango). Lar bango masuk dalam kategori middle sword.

 

Mereka juga dibekali busur dan anak panah untuk melumpuhkan musuh dari jarak jauh. Ada unit-unit khusus yang bertugas menjadi sniper dan melumpuhkan musuh sebelum pasukan inti masuk ke dalam areal pertempuran. Sementara tombak kadang juga digunakan untuk menahan serangan pasukan berkuda musuh.

Ada 4 nilai-nilai Bhayangkara  (Catur Prasetya) yang selalu dipegang pasukan Bhayangkara :

Satya Haprabu (setia kepada pimpinan negara).

Hanyaken Musuh (mengenyahkan musuh negara),

Gineung Pratidina (bertekad mempertahankan negara),

Tan Satrisna (iklhas dalam bertugas).

Hingga kini keempat nilai (catur Prasetya) ini masih  dianut  Polisi Republik Indonesia. IC/AND/XI/21

 

Komentar Untuk Bhayangkara, Pasukan Elite Majapahit