Categories: Historica

Pala Banda Tangkal Wabah Black Death Eropa

Bukti korban wabah black death nyaris memusnahkan Eropa, Source: dailymail

Saat wabah black death menyerang, masyarakat Eropa seperti sudah tak ada harapan. Hingga mereka menemukan jika pala adalah solusi atas masalah yang nyaris memusnahkan Eropa.

***************

Pada pertengahan abad ke-14, seluruh Eropa dilanda wabah penyakit yang mengerikan. Penyakit ini terbilang sangat misterius namun mematikan. Hanya dalam tempo singkat, wabah ini konon telah membunuh sekitar 60% penduduknya. Para ahli sejarah memperkirakan jumlah kematian pada periode itu antara 75 juta hingga 100 juta jiwa.

Tentu saja untuk abad pertengahan, jumlah kematian itu sangat besar dan mengerikan. Orang Eropa menyebut wabah itu sebagai black death. Istilah black death konon berasal dari gejala yang ditunjukkan oleh penyakit terebut.

Hanya orang-orang kaya yang mampu membeli pala yang bisa selamat, Source: frontpagenews.

Dalam bahasa medis, gejala penyakit itu disebut acral necrosis, yang ditandai dengan menghitamnya kulit penderita, karena terjadinya pendarahan subdermal. Ilmuwan ketika itu menyimpulkan jika black death adalah suatu wabah bubonik yang disebabkan bakteri yersinia pestis. Bakteri ini dibawa oleh kutu xenopsylla cheopis yang setelah diselidiki banyak terdapat di tikus-tikus rumahan.

Pala sebenarnya sudah banyak diperdagangkan di Eropa jauh sebelum wabah black death. Komoditas pala ini dibawa dan diperdagangkan oleh para pedagang Timur Tengah, lewat Konstantinopel lanjut ke Venisia hingga menyebar ke seluruh Eropa. Orang Eropa memanfaatkan pala sebagai bahan wewangian, aphrodisiac (bahan pembangkit gairah) serta obat-obatan lainnya. Namun orang Eropa justru lebih banyak mempercayai pala sebagai jimat yang mampu menjauhkan mereka dari nasib buruk dan kematian.

Dan saat wabah black death terjadi, orang Eropa lantas berpaling ke pala sebagai solusi. Para bangsawan dan orang-orang kaya menggantungkan bubuk pala pada wadah kecil pada leher sebagai kalung.

Ilustrasi kalung jimat pala yang menyelamatkan nyawa, Source: luxulo

Orang-orang Eropa percaya, kutu tikus tidak menyukai aroma bubuk pala ini, dan membuat mereka terhindar dari gigitannya. Rumor yang beredar dari mulut ke mulut inilah yang membuat gempar seluruh Eropa.

Ditengah keputusasan serangan wabah mematikan mereka harus berlomba-lomba membeli buah pala. Langsung saja pala menjadi langka dan harganya melonjak hingga 6000%, itupun tidak ada barangnya. IC/AND.

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Share