Siddhartha mencapai pencerahan sempurna dan segera mencapai Samyaksam-Boudh (Sammasam-Boudh). Pada bulan purnama Siddhi di bulan Waisak, saat ia berumur 35 tahun. Ketika dia tiba, dalam cahaya sempurna, tubuh Siddhartha memancarkan enam sinar Buddha.
Setelah memutuskan untuk bermeditasi selama puluhan tahun di bawah pohon Bodhi, akhirnya ia mencapai apa yang ia inginkan. Meditasi itu mengajarkan tentang sebab dan akibat penderitaan serta cara mencapainya, sebuah publikasi yang berkaitan dengan perspektif filosofis.
Petapa Siddhartha mencapai pencerahan sempurna dan segera mencapai Samyaksam-Boudh (Sammasam-Boudh). Pada bulan purnama Siddhi di bulan Waisak, saat ia berumur 35 tahun. Ketika dia tiba, dalam cahaya sempurna, tubuh Siddhartha memancarkan enam sinar Buddha biru, artinya pengabdian, kuning (pita) artinya kebijaksanaan dan ilmu.merah (lohita) berarti belas kasihan dan simpati, putih (Avadata) berarti kesucian, oranye (dari Manga) berarti penyatuan jiwa dan sinarnya (prabhasvara).
Penyebaran agama Buddha Gelar ini diterima Buddha Gautama setelah mencapai pencerahan sempurna sebagai Buddha Gautama, Shakyamuni, Tathagata (datang, datang), Sugata (pengetahuan keduanya), Bhagava (Agung). Kemudian Buddha berkhotbah untuk pertama kalinya di Taman Rusa, Isipan, Sarnath kepada lima orang pertama yang menjadi rekan meditasi untuk saling menyiksa.
Selama 45 tahun ia berkotbah demi kebahagiaan umat manusia hingga ia memasuki Maha Pari-Nibbana di Kusinara pada usia 80 tahun. Ia menyadari bahwa setelah tiga bulan ia akan mencapai Parinibbana atau Parinirvana atau Parinirvana dengan meninggalkan wujud fisik tubuh. Isi ceramahnya adalah penjelasan tentang Jalan Tengah apa yang ditemukannya, khususnya berupa Delapan Jalan Mulia dan juga Empat Kebenaran Mulia
Buddha adalah salah satu dari sekian banyak julukan untuk seorang guru yang tinggal di India utara sekitar abad ke-6 dan ke-4 sebelum era bersama. Murid-muridnya, yang disebut umat Buddha, menyebarkan agama yang sekarang dikenal sebagai Budha.
Gelar Buddha digunakan oleh beberapa kelompok agama di India kuno dan memiliki banyak arti. Tapi kemudian sangat erat kaitannya dengan tradisi dan makna Buddhis tercerahkan, seseorang yang telah terbangun dari tidur ketidaktahuan dan mencapai kebebasan sedih. (IC/05/AND/XII)