Categories: Kuliner

Mencicipi Sate Kalong Cirebon Buat Yang Berani Aja

Meski namanya sate kalong cirebon, nyatanya bahannya justru daging dan urat kerbau. Seperti apa keunikan rasa sate kalong?

Membaca namanya saja sudah membuat kita bergidik. Namun kuliner yang satu ini, disebut-sebut sebagai kuliner legendaris dari Cirebon. Dan memang Satte kalong adalah kuliner yang unik, kuliner ini bahkan mulai dapat disejajarkan dengan ketenaran empal gentong atau nasi jablang yang sudah lebih dahulu kondang di Cirebon.

Tapi tunggu dulu, sate kalong Cirebon ini ternyata bukan menggunakan daging kalong atau kelelawar besar. Karena bahan baku dari sate ini justru dari daging dan urat kerbau. Lantas apa hubungannya nama kalong tersebut? Ternyata nama sate kalong ini diberikan untuk memudahkan penamaan pada penjualnya.

Seperti diketahui, penjual sate pada masa dahulu bahkan sekarang, aktif menjajakan dagangannya pada malam hingga kadang sampai dini hari. Kegiatan dimalam hari inilah yang disebut kalong alias ngalong. Aktivitas nocturnal seperti kelelawar yang membuat tukang sate ini mendapat penamaan sate kalong. Dan isitilah ini terus bertahan hingga saat ini.

Perbedaan sate kalong cirebon dengan satai pada umumnya

Cara pengolahan sate kalong ini juga terbilang agak panjang. Tidak seperi sate kambing atau ayam, dimana setelah daging dipotong langsung ditusuk sate dan dibakar. Sate kalong membutuhkan proses yang lebih panjang. Daging dan urat kerbau ditumbuk sampai halus dicampur perasa baru kemudian direkatkan pada bilah bambu.

Ini yang membedakan sate kalong dengan jenis sate pada umumnya. Untuk mengolah sate daging kerbau yang perlu mendapat perhatian adalah tekstur daging. Bagian urat kerbau, harus direbus dulu sampai sepuluh jam.

Perebusan yang lama itu dilakukan agar tekstur sate menjadi lembut dan mudah di kunyah. Jika tidak direbus, tekstur urat kerbau itu akan menjadi alot mirip karet. Dan untuk merekatkan dengan tusuk sate, daging kerbau yang telah diolah hanya perlu ditempelkan atau direkatkan, tidak bisa ditusuk layaknya seperti sate ayam atau kambing pada umumnya.

Beda sate kalong daging dan urat kerbau, Source: radarcirebon

Bagaimana rasanya ?

Secara umum sate kalong memiliki rasa asin dan manis. Bentuknya yang pipih dan memiliki cita rasa rempah yang kuat, kadang mengingatkan kita pada cita rasa dendeng dengan tekstur yang lembut.

Selain bumbu kacang yang disiramkan, sate kalong ini juga menggunakan bumbu oncom dan gula gula. Untuk sate rasa manis, berbahan dasar daging kerbau dengan dicampur gula merah saat proses penggilingan.

Yang gemar pedas, sate ini sangat nikmat disantap dengan sambal dan dipadu dengan lontong. Satu porsi 10 tusuk rata-rata dibandrol Rp13.000. Sate kalong dengan rasa manis mampu bertahan hingga 5 hari. Sementara sate rasa asin, hanya akan bertahan kurang lebih selama 2 hari saja.

Sate manis yang terbuat dari daging kerbau ini memiliki tekstur lembut layaknya sate ayam. Lembut dan memiliki rasa manis. Sementara, untuk sate asin dari urat paha kerbau, teksturnya lebih kenyal seperti cecek atau kikil. IC/IV/AND/29.

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Share
Published by
Wisnu