Perbanditan di Jawa sudah meluas pada masa colonial Belanda. Beberapa daerah yang terkenal memiliki bandit-bandit ganas seperti Batavia, Banten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya hingga Bali.
Belum ada Borgol. Begini cara polisi menangkap para criminal masa colonial .source : tropenmuseumz
Thomas Stamford Raffles, pernah menyebut Jawa sebagai kawasan penuh pergolakan, keributan, konflik, hingga peperangan yang terus terjadi sepanjang waktu. Buku ‘Bandit-Bandit’ Pedesaan di Jawa” (Studi Historis 1850-1942), karya sejarawan UGM, DR Suhartono membahas lengkap dunia ‘perbanditan’ di Jawa pada kurun itu serta situasi sosial seperti apa yang membuat munculnya aksi kekerasan tersebut.
Wajah-wajah kecu setelah diringkus polisi. .source : tropenmuseum
Umumnya jenis perbanditan yang paling banyak terjadi di kawasan pedesaan Jawa adalah rampok, kecu, ‘koyok,’ dan aksi-aksi premanisme sejenisnya. Menurut catatan, aksi perbanditan ini dilakukan dengan melakukan pembakaran terhadap kebun tebu, gudang tembakau, penjarahan benda purbakala berharga karena dicari oleh orang-orang Eropa.
Operasi penangkapan kecu besar-besaran. .source : tropenmuseum
Di Vorstenlanden atau wilayah kerajaan yang ada di Yogyakarta dan Surakarta, dikenal munculnya ‘kecu’alias penjahat dan preman. Gerombolan ‘kecu’. Para bandit ini kebanyakan mengincar atau menargetkan aparat birokrat pemerintah tingkat desa, yang disebut ‘ bekel’. Polisi kolonial menyebutkan, antara 1885-1900 tercatat di Klaten terjadi 23 kali tindak peng-kecuan, Sragen 16 kali, Surakarta, 15 kali, Boyolali 13 kali, dan Wonogori 8 kali. IC/VIII/AND/08
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia