Categories: Historica

Awal Sulit Portugis di Nusantara (1513 – 1520)

Ditolak dimana-mana membuat Portugis harus memutar otak untuk tetap dapat berdagang di Nusantara. Keuntungan yang melimpah dari perdagangan rempah menjadi kekuatan bagi bangsa penjelajah ini untuk terus bertahan.

******************

Saat awal kedatangan Portugis pada 1513, tampak jelas bahwa kota-kota pesisir Utara Jawa dan Palembang menolak kehadirannya. Tak sekedar menolak, kerajan-kerajaan itu juga mati-mati memerangi Portugis. Aceh juga bekerja sama dengan Utsmani justru lebih sengit melawannya.

Dengan kemajuan teknologi militer hasil transfer dari Turki, serangan demi serangan Aceh benar-benar merepotkan Portugis.

Langkah pertama yang bisa dilakukan Portugis adalah menaklukkan Malaka, dan rencana itu berhasil. Malaka dapat ditaklukkan dan mungkin lebih tepat disebut dirampok. Namun keberhasilan ini masih belum membuat Portugis dapat melenggang tenang di Nusantara.

Memang dengan menaklukkan Malaka, Portugis punya kekuasaan untuk mengontrol selat, namun kapal-kapal dagang negara asing terutama dari Arab dan pedagang muslim memilih untuk menghindari dan berlabuh di pelabuhan Malaka.

Peperangan menolak Portugis dibeberapa wilayah Nusantara, Source: reseachgate

Portugis lantas mengarahkan penjelajahannya ke Jawa. Dua kota pelabuhan di Utara Jawa sudah berkembang dengan pesat. Pelabuhan Demak dan Jepara telah tumbuh kaya karena ekspor beras yang surplus dari pedalaman.

Portugis lantas mengarahkan armadanya ke Gresik, daerah yang belum berkembang. Tomé Pires, pernah mengunjungi Gresik melukiskan pelabuhan Gresik dalam bahasa dengan istilah Agrassy yang artinya kurang lebih berarti Permata Pelabuhan Dagang Jawa.

Saat tengah berjuang menancapkan pengaruhnya, Demak memutuskan mengusir Portugis dari Nusantara untuk selamanya. Kota pelabuhan Jepara mengambil peran utama dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan maritim ini.

Hanya dua tahun setelah jatuhnya Kesultanan Melaka, armada gabungan 100 kapal dengan sekitar 1000 prajurit, berlayar menantang emporium perdagangan Portugis. Tetapi serangan kekuatan maritim gabungan, yang juga termasuk kapal-kapal dagang besar dari Gresik, dapat dikalahkan secara telak.

Semua kapal perang itu berhasil dihancurkan, dibakar, dan ditenggelamkan oleh Portugis.

Mendirikan tanda sebagai pengakuan atas klaim wilayah, Source: tribob

Berhasilkan Portugis mencengkram Nusantara? Belum!! Berkat kemenangan itu Portugis hanya bisa bernafas lega karena bisa dapat melakukan perdagangan tahunan ke Banda, Ternate dan Tidore. Mereka bahkan berhasil membangun benteng pertahanan.

Menyadari tantangan dan ancaman ini terhadap kekuasaannya Portugis memutuskan menjalin kerjasama dengan kerajaan Hindu di Jawa Barat Pajajaran hingga mendapat izin membangun benteng pertahanan di Sunda Kelapa yang kemudian berubah nama menjadi Jayakarta, Batavia dan Jakarta pada zaman modern ini.

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Share