Local Wisdom

Wayang Krucil Media Dakwah Para Wali

Wayang krucil merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang berkembang di pulau Jawa. Badan wayang terbuat dari kayu, sedangkan tangan menggunakan kulit. Wayang Krucil diperkirakan mulai dikenal pada masa awal kedatangan Islam di pulau Jawa sebagai media untuk dakwah Islam di Nusantara.

Pada awal kedatangan Islam di Nusantaral akhir jenis-jenis wayang baru diantaranya wayang krucil dan wayang purwo. Sunan Kudus dan sunan Kalijaga dinilai sebagai pihak yang melahirkan wayang krucil.

Sastroamidjojo menyatakan wayang krucil atau wayang klitik merupakan karya dari Sunan Kudus. Wayang krucil diciptakan pada masa Raja Banjaransari, cucu dari Mahesa Tandrem atau Panji Kuda Leyeyan sampai pada masa Raja Brawijaya dari Majapahit.

Masa Brawijaya adalah peralihan dari masa Hindu Buddha ke masa Islam. Beberapa penyebar Islam telah berada di pantai utara Jawa. Para wali, tokoh penyebar Islam di pulau Jawa, sebagian menggunakan media budaya untuk memperkenalkan agama Islam di masyarakat.

source : TROPENMUSEUM

 

Referensi lain menyebut wayang krucil lahir pada era pemerintahan pangeran Pekik di Surabaya pada 1700 an. Pangeran Pekik merupakan penguasa lokal  yang mendapat mandat dari Sultan Agung berkuasa di Giri Kedaton pada 1635. Beliau seorang ulama dan ahli fiqih yang merupakan adik ipar Sultan Mataram.

Wayang krucil, di Jawa Timur, menyebar di sepanjang daerah aliran Brantas atau sekitar kawasan sungai Bengawan Solo. Pola persebarannya menunjukkan wayang Krucil tumbuh dalam lingkungan agraris yang dekat dengan aliran Sungai.

Wayang krucil menjadi inspirasi bagi museum Islam Indonesia Lamongan menampilkan koleksi.Koleksi pertama merupakan wayang krucil dengan tokoh khas ksatria yang ditandai dengan adanya topi khas Jawa. Wayang krucil ini diperkirakan berasal dari wilayah Jawa Timur yang terbuat dari kayu dan dari abad ke-18 Masehi.

Koleksi kedua merupakan wayang krucil yang memamerkan tokoh karakter punakawan. Wayang ini diperkirakan juga berasal dari wilayah Jawa Timur dan dari abad ke-18 Masehi. Seperti halnya wayang krucil yang lain juga terbuat dari kayu pilihan.

Museum Islam Indonesia Lamongan merupakan salah satu pelopor museum Islam pertama di Indonesia dengan konsep lebih estetik dan modern dari museum-museum pada umumnya. Museum Islam Indonesia Lamongan juga menghadirkan ribuan koleksi artefak peninggalan kerajaan-kerajaan Islam dari berbagai daerah di dunia maupun Nusantara.IC/AND/XVII/15

Share
Published by
Wisnu