Historica

Kisah Naga Jawa Penjaga Kendi Bersejarah

Naga adalah makhluk mitologi dibanyak kebudayaan di dunia ini. Kebudayaan Nusantara juga mengenal sosok Naga sebagai hewan perkasa yang memiliki bebagai kelebihan. Dalam konsepsi budaya Jawa Naga adalah  ular raksasa, mirip dengan naga Tiongkok, bedanya hanya pada  mahkota yang dikenakannya. Melihat koleksi kendi kaligrafi Museum History of Sundaland, gambaran tersebut  persis sama dengan wujud sang naga.

source : gnfi

 

Pada budaya Jawa, naga dianggap sebagai perlambang penghuni atau penjaga dunia bawah. Sebelum zaman Hindu, di Indonesia terdapat anggapan bahwa dunia ini terbagi menjadi dunia atas dan bawah. Naga merupakan salah satu ikon atau simbol dunia bawah.

Dalam cerita Mahabharata atau pandangan bangsa Indonesia sebelum zaman Hindu, naga atau ular selalu berhubungan dengan air. Hal ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat Jawa atau Nusantara yang mata pencaharian utamanya adalah sector pertanian. Air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian. Itulah sebabnya dalam budaya Jawa, naga merupakan simbol kesuburan atau keberkahan. Hal ini terbukti melalui beberapa konsep artefak yang berbentuk naga. Fungsi artefak selalu ditujukan untuk meminta keberkahan atau kesuburan.

Selain sebagai lambang kesuburan,  naga Jawa juga  digambarkan sebagai pelindung atau pengayom tempat, rumah atau bahkan candi.  Biasanya ukiran  naga ditemukan dalam gerbang, pintu masuk, atau undakan tangga dengan maksud melindungi bangunan yang dia tempati.

Koleksi kendi bertahtakan naga Museum History of Sundaland tersebut pun mewakili perlengkapan upacara kerajaan milik keraton Yogyakarta yang biasanya terbuat dari emas dan bebentuk naga.   Jadi, Ardawalika atau naga melambangkan kekuasaan kerajaan dan raja sendiri sebagai sangga buwana atau penyangga dunia.

Naga Antaboga

Koleksi menarik lain yang dimiliki Museum History of Sundaland ialah guci kremasi dengan simbol naga ksatria.  Sang Hyang Antaboga berwujud naga dan memiliki sejumlah kekuatan, seperti menghidupkan kembali jasad yang telah mati dan sosok  dewa penyangga bumi.

Kisah Antaboga mendorong masyarakat Jawa memercayai adanya gua Antaboga, yang letaknya berada di Gunung Arjuna. Mereka percaya bahwa para peziarah yang datang ke situs gua Antaboga, akan ditemui oleh naga, atau sosok Antaboga. Begitu sakralnya, masyarakat Jawa membuat Antaboga pada ragam ornamen maupun ukiran hiasan. Seerti guci kremasi di ruang koleksi Museum History of Sundaland.

Museum History of Sundaland di Karawang Jawa Barat ini memberikan berbagai pengalaman baru bagi para pengunjung. Museum ini memiliki 17 zona dimana pengunjung dapat belajar mengenai kehidupan Tanah Sunda di masa silam, periode Hindu-Buddha, periode kedatangan Islam, kisah kebudayaan lokal setempat, sampai dengan era kemerdekaan di Rengasdengklok. IC/AND/XVI/08

Share
Published by
Wisnu