Tidak banyak data yang bisa diperoleh mengenai kekuatan militer Majapahit pada masa aktif mereka menguasai Nusantara dan Asia Tenggara. Namun data yang paling mendekati dengan realtas adalah milik pengelana Eropa Tome Pires. Dalam catatan Tome Pires, seorang berkebangsaan Portugis, yang melakukan kunjungan ke Nusantara pada abad ke 16.
Menurut catatannya, pada masa akhir Kerajaan Majapahit, Majapahit diperkirakan mempunyai lebih dari 200.000 prajurit. Jumlah terbut terbagi-bagi dalam berbagai kesatuan tempur dengan tugas yang sangat spesifik, seperti :
Magalah
Satuan Magalah atau Prajurit yang memakai tombak adalah satuan yang paling banyak memiliki pasukan. Tome menyebutkan Kerajaan Majapahit memiliki lebih dari 194.000 prajurit. Jadi dominasi kekuatan militer Majapahit terletak pada pasukan ini. Mereka akan berjalan kaki, membentuk benteng, bertahan hingga melakukan serangan bila keadaan sudah menguntungkan.
Mamanah
Satuan Mamanah atau Pemanah adalah pasukan yang ahli melakukan serangan jarak jauh. Selain senjatakan panah, beberapa ratus dari pasukan ini juga sudah memiliki senapan laras panjang yang bernama bedil. Tome mencatat pasukan bersenapan dan pemanah ini berjumlah sekitar 4.000 prajurit. Mereka biasanya berposisi di belakang pasukan tombak. Namun pasukan senapan akan memilih lokasi yang bebas atau berada diketinggian dari medan perang untuk dapat membidik lawan.
Makuda
Satuan Makuda atau Prajurit berkuda disebutkan Kerajaan Majapahit memiliki pasukan sebanyak 2.000 prajurit. Satuan ini memiliki tugas memecah kekuatan musuh selain itu juga memiliki kemampuan untuk memasuki kawasan musuh secara cepat dan melakukan serangan dan mendukung kekuatan prajurit darat lainnya.
Pasukan Bhayangkara
Awalnya pasukan Bhayangkara terdiri dari 15 orang, hal ini didasari dari naskah kuno pararaton yang menceritakan Maha Patih Gajah Mada memimpin 15 prajurit Bhayangkara untuk mengawal Raja dalam perjalanan ke Desa Badander untuk mengungsi dari pemberontakan Ra Kuti. Namun pada perkembangannya, pasukan elite para komando Majapahit ini berkembang seiring kebutuhan kerajaan. Pasukan ini juga sangat terlatih untuk melakukan intelejen, penyamaran dan tindakan sabotase.
Angkatan Laut
Angkatan laut Majapahit memiliki 5 gugus untuk menjaga kedaultan Kerajaan Majapahit. 5 gugus armada laut ini itu ditempatkan dibeberapa titik di Nusantara. Armada Majapahit pada abad ke 12 sudah terkenal di Nusantara dan kapal lautnya mencapai 400 Kapal. Dibawah ini adalah gambaran kapal laut jawa kuno yang digambarkan pada relief Candi Borobudur. IC/AND/XV/21