Perhitungan hari lahir Majpahit menjadi sangat penting untuk diketahui. Hal ini mengingat bahwa kerajaan Majapahit adalah sebuah kekuatan yang sangat disegani dan takuti oleh lawan-lawannya. Menghitung dan menganalisa tanggal berdirinya Majapahit akan memberikan pemahaman kompresif terhadap Majapahit itu sendiri.
Lantas dari mana data mengenai tanggal lahir atau berdirinya Majapahit? Para ahli sejarah mendapat data bahwa tanggal berdirinya Majapahit dapat dibuktikan lewat Kidung Harsya Wijaya. Berikut nukilannya :
Lah iya ujarira anging mben ikapanjang punang diwasayu ri purneng karttikamasa iku abecik. Tan-dwa prapta pancadaci cukleng kacatur ndan siradhipati enjang mangkyangdani pan byuban ing karya punang wong atrewub aliweran jalw istri prasama aky’amundut sawidhiwidhana krama ning boma ambbiseka prabbu ri purwa ning pangstryan tang pangastbulan. (Kidung Harsya Wijaya, Demung VI Kidung 84-b dan 85-b )
Artinya :
Hanya demikianlah katanya, babwa besuk lusa hari kelima belas bulan Kartika itu adalah baik.
Tiada lama kemudian telah sampailah pada waktunya, tanggal lima belas waktu purnama ke empat, pada pagi hari sang adhipati telah hanyut dalam tugas pekerjaannya, semua orang juga kelihatan sibuk laki-laki perempuan mempersiapkan untaian kalung dan boreh konyoh untuk dipersembahkan pada awal pelantikan.
Berdasarkan Kidung Harsya wijaya di atas maka dapat ditafsirkan bahwa Hari Kelahiran Majapahit disesuaikan dengan hari pelantikan raja pertama Majapahit, Raden Wijaya, yang terlaksana pada hari ke-15, Bulan Kartika, Tahun 1215 Saka.
Bulan Kartika dalam Kalender Tahun Saka adalah bulan ke-4. Sedangkan menurut perhitungan yang lazim, Tahun Saka 78 tahun lebih muda dibanding Tahun Masehi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hari ke-15, Bulan Keempat Tahun 1215 Saka bertepatan dengan Hari ke- 12 Bulan ke – 11, Tahun 1293 Masehi atau tanggal 12 November 1293 Masehi. IC/XII/AND/01