Historica

Siddharta Gautama Pendiri dan Penyebar agama Budha (bag 2)

source : young buddhist Association indonesia

 

“Perjuangan Siddhartha untuk mencari makna hidup dan terciptanya karya spiritual yang utuh merupakan perjuangan yang berangkat dari kesadaran dan akal.”

 

Perkataan sang astrolog membuat  keraguan Raja Sidhodana semakin menjadi-jadi. Raja menjadi gelisah dan tidak tenang.  Raja sangat  khawatir Siddhartha akan meninggalkan istana dan menjadi seorang petapa, tentu saja semua itu tidak dalam rencana raja bagi putra mahkotanya. Raja ingin putranya mewarisi kekuasaannya sebagai raja, bukan menjadi raja seorang petapa Pangeran Siddhartha Gautama tidak boleh melihat empat hal yaitu orang tua, sakit, mati dan terisolasi. Kalau tidak, Siddhartha akan menjadi seorang petapa dan untuk menjadi seorang Budha.

source : young buddhist Association indonesia

 

Hingga suatu hari Siddhartha secara tiba-tiba meminta izin untuk meninggalkan istana. Tanpa alasan yang jelas Pangeran Sidharta memaksa untuk keluar istana. Di jalanan Kapilava, ia  melihat empat situasi penting yang belum pernah ia lihat seumur hidupnya, yakni usia tua, penyakit, kematian dan asketisme.

Pemandangan ini membuat Sidharta menjadi sangat terkejut dan sedih. Tidak ada orang yang  mempersiapkannya untuk melihat dan merasakan pengalaman seperti itu sepanjang hidupnya.Dia hanya percaya bahwa gaya hidup suci akan memberinya semua jawaban.

Pada usia 29 tahun, Siddhartha memutuskan untuk meninggalkan istana bersama istri dan anaknya yang baru lahir.Ia berangkat sebagai seorang petapa dengan tujuan menemukan cara untuk menghilangkan penderitaan atau membebaskan manusia dari usia tua, penyakit, dan kematian.

source : young buddhist Association indonesia

 

Perjuangan Siddhartha untuk mencari makna hidup dan terciptanya karya spiritual yang utuh merupakan perjuangan yang berangkat dari kesadaran dan akal.Siddhartha lebih memilih dan kemudian bermeditasi dengan bantuan berbagai guru spiritual untuk membimbingnya.

Dia bermeditasi di bawah pohon Bodhi untuk mencapai pencerahan agung. Siddhartha menderita saat tinggal dan belajar dengan para pertapa agama Hindu, yang merupakan petualangan spiritual yang luar biasa. Meditasi di bawah pohon Bodhi ini menjadi pengalaman yang luar biasa bagi Siddharta, dimana ia menghabiskan harinya bermeditasi untuk mendapat ilham spiritual.

Setelah enam tahun, dikatakan bahwa dia mulai berpikir untuk menyiksa dirinya sendiri atau hidup terlalu banyak.Itu hanyalah reaksi terhadap penderitaan dan karma.Saat itu, pemikiran seperti itu dianggap menyimpang dari agama Hindu.Maksud saya, dia bahkan pergi ke India Selatan untuk mencari prinsip-prinsip spiritual yang dapat diterapkan untuk menegakkan agama Buddha. Bersambung/bbs (IC/04/AND/XII)

 

Share
Published by
Wisnu