• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Legenda
  • Post last modified:28 Juni 2022
  • Reading time:3 mins read

Paras cantik yang dimiliki Rara Hoyi memang sudah memancar sejak ia masih balita. Umurnya yang terus berkembang, membuat daya tariknya kian terasah sempurna. Namun justru kecantikan itu yang membawanya pada kehidupan yang kelam dan banyak korban yang berjatuhan.

Kecantikan Rara Hoyi menjadi sumber pembicaraan yang tak ada putusnya. Semua orang di Surabaya tahu jika anak Ki Mangun jaya itu memiliki paras seorang putri permaisuri. Kabar kecantikan itu juga terdengar dan sampai pada telinga Pangeran Pekik, menantu dari Sultan Agung dari Mataram yang juga penguasa Surabaya ketika itu.

Pangeran Pekik melihat kecantikan Rara Hoyi bukan sebagai kecantikan biasa, namun sudah masuk ke dalam kelas kecantikan para ratu. Rencananya, Hoyi akan dibawa ke Mataram untuk dipersembahkan kepada adik iparnya, Sultan Amangkurat I yang tak lain adalah putra dari Sultan Agung. Dan rencana itu benar-benar dilaksanakan.

Rara Hoyi diboyong ke Mataram dan untuk sementara waktu dititipkan di rumah Tumenggung Wiroreja. Entah sudah nasib atau memang hanya kebetulan. Kedatangan gadis cantik itu mendadak mengundang perhatian. Tak tangung-tanggung, hal ini menarik perhatian dari Adipati Anom yang tak lain adalah putra mahkota, anak dari Sultan Amangkurat I.

Putra Mahkota itu berkunjung ke rumah Tumenggung Wirareja. Dan saat melihat kecantikan gadis asal Surabaya, Adipati Anom tak bisa memalingkan mata dan hatinya dari Hoyi. Seketika itu itu hatinya meleleh dan jiwanya terbelenggu cinta.

Diluar dugaan, Hoyi ternyata juga merasakan perasaan yang sama. Gadis cantik ini nampaknya juga jatuh hati pada lelaki muda yang terlihat berwibawa tersebut. Ketampanan dan tindak tanduk sang pangeran telah memikat hatinya.

Sayang, keadaan dan waktu tak berpihak pada keduanya. Adipati Anom sadar benar, cinta pada pandangan pertama itu segera akan menjadi pertemuan yang sia-sia. Cinta mereka tidak akan pernah bersatu dan berakhir pada kebahagiaan. Anom sadar, Rara Hoyi adalah calon istri ayahandanya yang tak lain adalah calon ibundanya.

Ilustrasi kecantikan Rara Hoyi yang memikat hati sultan dan putra mahkota, Source: grid id

Cinta yang mendalam dan sadar tak akan berakhir bahagia itu membuat, Adipati Anom patah hati dan jatuh sakit. Berhari-hari pandangan matanya kosong, makan tak enak, tidur tak bisa. Ratu Wandansari, istri Pangeran Pekik yang tak lain bibi dari Adipati Anom jatuh iba. Ia menyadari, betapa cinta Anom pada Hoyi demikian besar.

Tak ingin Kemenakannya terus sakit, Wandansari menyusun siasat bersama suaminya, agar Adipati Anom dapat bertemu dengan Rara Hoyi dengan memboyongnya ke keraton putri. Dalam perhitungan mereka, bila mereka bertemu, sakit ‘mental’ Adipati Anom akan sembuh.

Kedekatakan keduanya juga akan dilihat sang adik, Amangkurat I. Besar harapannya, Sultan mengalah akan mengijinkan Adipati Anom untuk menikahi Rara Hoyi karena keduanya sudah saling cinta. Toh Adipati Anom adalah anak kesayangan sang sultan juga.

Diluar dugaan, fakta berkata lain. Sultan Amangkurat I justru marah besar. Ia tak rela karena merasa telah dilanggar dan dikhianati haknya. Rara Hoyi tetap miliknya.

Memandang rencana Pangeran Pekik dan Ratu Wandansari sebagai konspirasi yang dapat membahayakan tampuk kekuasaanya, Amangkurat lantas menggelar sidang luar biasa untuk menelisik rencana yang dianggap sebagai sebuah kebusukan terselubung tersebut.

Amangkurat murka luar biasa. Dipanggilnya semua orang yang dianggap telah bersekongkol melawannya. Sebagai Sultan Mataram, adalah kehinaan besar jika sampai calon selir atau permaisurinya diambil oleh lelaki lain, meski itu adalah putranya sendiri. IC/IV/AND/ 18 (Bersambung).

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Komentar Untuk indonesia culture, indonesian culture, budaya indonesia, adat indonesia