• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Situs
  • Post last modified:29 Juni 2022
  • Reading time:3 mins read

Satu persatu tentara Inggris menjemput ajal saat berupaya membangun benteng York. Kondisi alam Bengkulu membuat benteng ini tak bertahan lama.

*************

Pangklan pertama Inggris Bengkulu adalah benteng York atau orang-orang Inggris menyebutnya Fort York. Diperkirakan benteng ini berukuran 50 X 50 meter, mulai dibangun pada 1618 di kota Bengkulu. Memang tidak terlalu besar untuk sebuah benteng, namun justru bentuk dan ukurannya yang mungil itu memakan korban besar bagi Inggris.

Benteng York memang kalah tenar dengan ‘adiknya’ benteng Marlborough. Namun tanpa benteng York posisi benteng berikutnya pasti tidak akan terbangun. Karena posisi cikal bakal itulah membuat benteng ini segera dilupakan tatkala benteng Marlborough selesai dibangun, dan EIC( East India Company) memindahkan seluruh operasionalnya ke benteng baru.

Puing-puing benteng yang tersisa, Source: 4bp

letak benteng pertama mereka yakni Fort York sangat tidak strategis. Kemungkinan pemilihan daerah yang salah. Selain itu kondisi lingkungan yang tidak mendukung turut memperburuk keadaan.

Kurangnya tenaga pembangunan karena mahalnya biaya menjadi sebab lain. Dalam sebuah laporan ditulis untuk mengerjakan pembangunan benteng ini itu mereka memperkerjakan sejumlah besar orang-orang Bengkulu. Tenaga lokal ini menolak dibayar dibawah 1/4 dollar perhari.

Sempat dicoba dikerjakan oleh pasudan Inggris, namun justru pekerjaan mereka lambat karena kerap dihalangi oleh derasnya hujan. Hujan bisa berlangsung selama seminggu dan satu hari penuh kadang tak berhenti hujan.

Bahkan sebuah bangunan yang telah selesai dibangun harus hancur lebur karena dihajar hujan lebat. Bahkan kontur benteng dengan tanah liat ini sangat tidak cocok bila menggunakan batu bata.

Sisa bastion (menara pengawas) Fork York, Source: 4bp

Belum lagi serangan penyakit (kemungkinan malaria), satu persatu pasukan Inggris itu menjemput ajal di Bengkulu. Semua laporan ini ditulis Benjamin Bloome dan Joshua Charlton untuk atasannya.

Bahkan orang-orang pribumi yang bertugas sebagai pelayan dan pembantu juga jatuh sakit dan meninggal, sehingga tidak ada yang memasakkan para serdadu Inggris. Begitu buruknya kondisi, banyak orang Inggris yang mati itu bahkan belum sempat mendapat gaji mereka. IEC harus membayar mahal demi berdirinya Fort York.

Joseph Collet kepala garnizun Bengkulu melaporkan pada 1712, Fort York membutuhkan perbaikan besar dan lokasi benteng itu sebenarnya tidak tepat dan mengusulkan pembangunan benteng baru di Carrang, orang Bengkulu menyebutnya Ujung Karang.

Permintaan Collet dikabulkan, benteng baru tersebut dibangun pada 1714 dan diberi nama Fort Marlborough yang hingga kini masih berdiri kokoh. IC/AND.

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Komentar Untuk indonesia culture, indonesian culture, budaya indonesia, adat indonesia