Penemuan patung emas di Agusan del Sur dan Kinnara emas dari Butuan, Timur Laut Mindanao. Bukti-bukti cukup menunjukkan tautan kuno antara Filipina kuno dan kerajaan Sriwijaya.
*****
Jika selama ini ada orang yang meragukan kebesaran Kerajaan Sriwijaya atau sri vijaya, maka ia adalah orang yang tidak mengerti sejarah. Ada juga yang seorang tokoh yang bahkan menyebut, kerajaan Sriwijaya itu tidak ada. Yang ada adalah sekumpulan bajak laut yang beroperasi di selat Malaka dan sekitarnya. Semua pendapat itu salah! Salah!!!
Baju zirah yang dibuat dengan gaya dan teknologi Sriwijaya
Peninggalan dan artefak justru membuktikan yang sebaliknya. Beberapa bukti menunjukkan jika Bisaya di Visayas dan Mindanao adalah wilayah kekuasaan Sriwijaya. Bahkan daerah-daerah ini berhubungan sangat erat dengan Sriwijaya jauh sebelum kedatangan Portugis dan Spanyol.
Secara geografis, inti wilayah Sriwijaya adalah di sekitar selat Malaka, Semanjung Melayu, Jawa bagian barat, dan Sumatra. Namun, saat masuk ke abad ke-9, Sriwijaya nampaknya meluaskan wilayanya.
Para pelaut, navigator, dan pedagang Sriwijaya sudah melakukan perdagangan hingga ke Jawa bagian timur, menjelajah Kalimantan bagian utara hingga ke Mindanao, Sulu dan beberapa daerah lain di Filipina barat.
Bahkan beberapa ahli sejarah menyebutkan jika armada Sriwijaya sudah pernah menjangkau Indonesia Timur, Indochina selatan, Teluk Bengal dan menjelajah Samudera Hindia sejauh Madagaskar.
Pembuktian yang paling nyata adalah, sampainya pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Manila pada abad ke-10. Sebuah Kerajaan bernama Tondo, didirikan sebagai kepanjangan tangan dari pemerintahan Sriwijaya di Filipina. Bukan sekedar omong kosong atau dongeng isapan jempol, namun penetapan wilayah kekuasaan Sriwijaya ini juga daapt dibuktikan.
Bukti konkritnya adalah penemuan patung emas di Agusan del Sur dan Kinnara emas dari Butuan, Timur Laut Mindanao. Bukti-bukti cukup menunjukkan tautan kuno antara Filipina kuno dan kerajaan Srivijaya, karena Tara dan Kinnara adalah tokoh penting atau dewa dalam kepercayaan Buddha Mahayana.
Kesamaan sebagai penganut Buddha Mahayana-Vajrayana menunjukkan bahwa Filipina kuno mengadopsi keyakinan Mahayana-Wajrayana dari Sriwijaya di Sumatera. Meskipun emas Butuan jauh melebihi yang ada di Sriwijaya, gaya pembuatan patung dan aneka peralatan yang ada dibuat sama dengan tekonologi Sriwijaya.
Sriwijaya juga memiliki pengaruh di beberapa bagian tertentu dari wilayah Filipina, terutama Kepulauan Sulu dan Visayas. Bahkan diyakini nama ‘Visaya’ diambil dari kerajaan Sriwijaya. source : Visayan culture -Discover Asean/ IC/III/AND.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia