Agama Buddha merupakan salah satu agama besar di dunia dan menurut data, terdapat sekitar 500 juta pengikut di seluruh dunia. Secara umum agama ini didasarkan pada ajaran Siddhartha Gautama atau “Buddha”.
Beberapa ajaran Buddha memandang kuil sebagai tempat peribadahan para pengikutnya.Candi Budha hadir di seluruh dunia dan Indonesia memiliki candi Budha yang diakui sebagai salah satu candi terindah dan megah di dunia, yaitu Candi Borobudur.
Selain Borobudur di Magelang, masih ada candi Budha lain di Indonesia yang tak kalah indah dan uniknya.Salah satunya adalah Candi Plaosan. Candi yang terletak 1 km dari Candi Prambanan ini memiliki sejarah romantis dan menjadi saksi perjuangan cinta antara putri raja dengan kekasihnya yang berbeda keyakinan.Penduduk setempat percaya bahwa Candi Plaosan adalah simbol persatuan cinta Ratu Sri Kaluhuran dan Rakai Pikatan.
Candi Plaosan konon dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Dinasti Syailendra antara tahun 840 hingga 856 Masehi. Candi Plaosan terdiri dari dua kompleks yaitu Plaosan Lor dan Plaosan Kidul. Dahulu kompleks pagoda ini dikelilingi parit berbentuk persegi panjang.Sisa-sisa bangunan tersebut masih terlihat hingga saat ini di bagian timur dan barat candi.Adanya puncak stupa, arca Budha, dan sub candi atau candi kecil yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut merupakan candi Budha.
Candi ini merupakan kompleks arsitektur kuno yang terbagi menjadi dua: Kompleks Candi Plaosan Lor (utara) dan Kompleks Candi Plaosan Kidul (kidul dalam bahasa Jawa berarti manusia dari utara). Patung-patung di Candi Plaosan sangat canggih dan detail, mirip dengan yang ada di Candi Borobudur, Sewu, dan Sari. Para ahli berpendapat bahwa Candi Plaosan merupakan candi Budha yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari kerajaan Hindu Mataram, tepatnya pada awal abad ke-9 Masehi.
Pendapat lain menyebutkan Candi Plaosan dibangun sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Menurut Anggraeni, masa pemerintahan Rakai Pikatan terlalu singkat untuk membangun candi sebesar Candi Plaosan.Rakai Pikatan membangun candi Perwara setelah candi induk dibangun.
Plaosan Lor
Candi Plaosan Lor merupakan kompleks candi yang berukuran besar.Di depan (barat) kompleks Plaosan Lor terdapat dua pasang arca Dwarapala yang saling berhadapan, satu pasang terletak di pintu masuk utara dan satu pasang di pintu masuk selatan.Masing-masing arca berukuran sebenarnya dalam posisi duduk, dengan kaki kanan ditekuk dan kaki kiri ditekuk di depan badan.
Tangan kanannya memegang gada, sedangkan tangan kirinya bertumpu pada lutut kirinya.Pada pelataran utara terdapat pelataran batu berbentuk bujur sangkar yang dikelilingi deretan tiang-tiang batu.Masyarakat menduga halaman batu tersebut merupakan tempat ibadah.
Konon di bagian teras dulunya terdapat bangunan kayu dan di atas setiap punuknya terdapat patung Dhyani Buddha.Teras serupa namun lebih kecil juga terdapat di sisi selatan kompleks Candi Plaosan Lor. Di halaman utara kompleks Candi Plaosan juga terdapat 6 buah stupa besar. Di tengah kompleks Candi Plaosan Lor terdapat dua lantai. Bangunan-bangunan tersebut merupakan candi induk.Kedua bangunan tersebut menghadap ke barat dan masing-masing dikelilingi pagar batu.
Dinding batu yang mengelilingi setiap pagoda induk dikelilingi oleh pagoda tambahan yang semula berjumlah 174, termasuk 58 pagoda persegi kecil dan 116 bangunan berbentuk stupa. Tujuh buah pagoda terletak di sepanjang sisi utara dan selatan masing-masing pagoda induk, 19 buah pagoda terletak di sebelah timur atau di belakang kedua buah pagoda utama, sedangkan 17 buah pagoda sisanya terletak di depan kedua buah pagoda utama.IC/AND/07/XII