Permainan ini mengajarkan spirit sportivitas dan kejujuran. Langkah strategis dibutuhkan untuk mencapai kemenangan dalam setiap langkahnya.
Dakon, congklak makatoan, dan masih banyak nama lainnya adalah permainan tradisonal Indonesia yang terbilang masih lestari hingga saat ini. sangat legendaris. Banyak teori yang membahas tentang asal usul permainan ini. Namun yang paling umum menyebutkan congklak pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Arab.
Namun beberapa fakta arkeologis di Mojokerto dan Lamongan, mendapati, beberapa batu-batu besar yang berlubang sejajar dengan jumlah tertentu. Susunan lubangnya sangat mirip dengan posisi permainan dakon. Ini menandakan jika permianan dakon juga sudah dikenal di Nusantara sejak zaman prasejarah.
Apapun teorinya, yang pasti congklak atau dakon adalah permainan papan tertua bahkan mungkin jauh sebelum catur.
Di Jawa permainan ini dikenal dengan sebutan dakon, dhakon atau dhakonan. di Lampung, permainan ini diberi nama dentuman lamban. Berbeda lagi dengan Sulawesi, permainan tersebut disebut sebagai Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.
Source: amc
Awal mulanya permainan ini hanya dimainkan oleh kalangan terbatas, seperti golongan keraton, keluarga-keluarga saudagar dan kalangan atas lainnya. Bahkan di keraton, dakon adalah mainan gadis-gadis remaja ketika itu. Namun seiring perkembangan zaman, permainan dakon ini kemudian juga dimainkan secara luas oleh semua kalangan.
Uniknya di Sulawesi, permainan mokaotan ini hanya boleh dimainkan selama masa-masa berduka. Pada zaman dahulu, dianggap tabu memainkan mokaotan ini pada saat tidak sedang berduka.
Umumnya congklak terbuat dari kayu dengan jumlah lubang di setiap sisinya, antara 5, 6, 7 atau 9 lubang. Diujung lubang-lubang tersebut ada dua lubang yang disebut lubang gudang. Kadang papan permainan ini diukir dengan indah, berbentuk perahu, naga dan lain sebagainya.
Source: jawasastra
Cara memainkan congklak juga sangat mudah. Butuh dua orang untuk memainkannya. Permainan ini dimainkan oleh dua orang pemain yang berhadapan. Pemain secara bergantian memindahkan biji-bijinya satu per satu pada lubang-lubang searah jarum jam.
Tindakan ini terus dilakukan sampai seluruh biji ditangannya habis pada lubang kosong. Pada saat itu, pemain akan menghitung biji untuk melihat siapa yang memiliki paling banyak, dan dengan demikian menjadi pemenangnya.
Permainan ini mengajarkan banyak hal pada anak-anak dan orang dewasa. Selain mengajarkan dan mengasah kemampuan strategi dan berhitung matematis, permainan ini juga mengajarkan hal-hal positif lainnya. Permainan ini juga mengajarkan kejujuran dan menjungjung tinggi nilai-nilai sportivitas.
Karena saat biji digenggam, bisa saja biji-biji tersebut tidak dijatuhkan pada tiap lubang. Atau menjatuhkan biji lebih dari satu saat di lubang gudang. Di sinilah kejujuran dilatih. Selain itu, permainan ini juga melatih kesabaran, karena harus menunggu pemain lain sampai berhenti baru pemain lawan dapat menjalankan waktu permainannya. IC/IV/AND/10.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia