Categories: Historica

Pelaut Misterius Austronesia Edarkan Rempah Hingga Timur Tengah

Asal pelaut Austronesia adalah dari Nusantara. Hanya pelaut Nusantara yang mampu belayar di samudera luas, dengan kapal-kapal bercadik mereka yang kuat, karena terbuat dari kayu trembesi dan kayu jati”

Stephen Oppenheimer, ahli genetika Universitas Oxford

******************

Saat menggali sebuah situs di Terga, Efrat Tengah, Iraq Arkeolog Dr.Giorgio Buccellati terkagum-kagum dan seolah tak percaya pada penglihatannya. Situs tersebut adalah rumah seorang pedagang yang berasal dari tahun 1700 Sebelum Masehi (3700 tahun lalu). Temuan yang ia dapatkan adalah sebuah wadah tanah liat yang berisi rempah benda yang mirip cengkih.

Jejak fosil cengkeh yang ditemukan di situs Terga, Iraq, Source: theconversation

“Kami sudah berdiskusi dengan Prof. Kathleen Galvin, ahli paleobotani atau ahli tanaman purbakala. Sisa-sisa tanaman yang kami sebut cengkih itu sekilas tidak seperti cengkih, namun setelah dilakukan tes, benda itu benar-benar cengkih,” ungkap Dr.Giorgio Buccellati dengan ekspresi tercengang.

Reka gambar dari relief di Candi Borobudur yang mengambarkan kepiwaian pelaut Nusantara zaman kuno.

Buccellati pantas tercengang, lantaran di muka bumi hanya ada satu tempat di mana cengkih dapat tumbuh kala itu, yaitu kepulauan Maluku, sebuah kepulauan kecil yang berada di Nusantara. Bila di kawasan Timur Tengah ditemukan barang-barang dari Nusantara, ternyata di Pulau Timor ditemukan benda-benda dari Timur Tengah. Arkeolog Inggris, Dr.Julian Reade menemukan sisa-sisa fosil biri-biri di situs bekas pemukiman sekitar 1500 SM. Tentu saja kedua temuan itu sangat mencengangkan karena Maluku dan Timor terpisah sekitar 600 mil laut ke selatan.

Replika kapal Nusantara yang dicoba berlayar hingga ke Afrika, source : net

Fenomena ini membuat sejarawan Moh.Yamin mengemukakan hipotesisnya : “Kemungkinan semua itu bisa terjadi karena perdagangan lewat laut kemudian diteruskan lewat darat. Dan jalur itu sudah ada ribuan tahun yang lalu, antara Mediterania dan Nusantara.

Robert Dick-Read, penulis buku-buku sejarah, menolak teori bahwa bangsa Persia, Arab, dan India adalah pelaku perdagangan kuno kala itu. Menurutnya hingga masa Romawi abad I Masehi. bangsa Persia dan Arab masih berada di pantai-pantai dengan perahu kecil mereka, begitu pula tak ada kapal-kapal India yang pernah mengirim barang-barang menyeberangi lautan lepas samudera menuju Laut Merah dalam pelayaran menuju Romawi.

Robert juga menyakini, mereka bukan pelaut dari China, sebab bangsa China baru berlayar ke Asia Tenggara sekitar abad ke-7.  Mengutip hipotesis “Polinesia” Hornell, Robert Dick-Read menyebut mereka sebagai pelaut misterius Austronesia.

Menurut ahli genetika dari Universitas Oxford, Stephen Oppenheimer, asal pelaut Austronesia adalah dari Nusantara. Robert pada riset terbarunya, akhirnya menyebut hanya pelaut dari Nusantara yang mampu belayar di samudera luas, dengan kapal-kapal bercadik mereka yang kuat, karena terbuat dari kayu trembesi dan kayu jati, membatalkan teori lamanya yang dikenal Teori Hipotesis Out of Taiwan.

Pendapat ini diakui pula oleh arkeolog Universitas Indonesia, Prof.Agus Aris Munandar melalui penelitian Situs Pasemah, Lembah Bada, dan Goa Made. Berdasarkan kronologi secara akurat, topeng perunggu yang ditemukan di Goa Made telah dibuat pada 3000 SM (5000 tahun lalu), lebih tua dari kebudayaan perunggu Dong-son di Vietnam.

Temuan arkeologi telah memecahkan hipotesis tentang bangsa Austronesia yang melakukan pelayaran dengan wilayah Timur Tengah. Mereka diidenfikasi berasal dari dua wilayah, yaitu Jawa dan Sumatera. Berdasarkan fakta ini, boleh disimpulkan bahwa: Tanpa pelaut Nusantara, tidak ada mummy Fir’aun dan Piramida Mesir.

Kenapa demikian? Sebab jasad Fir’aun, Raja Mesir Kuno, dapat tetap awet berkat bahan pengawet yang di datangkan dari Nusantara, berupa kapur barus. Lalu apa gunanya Piramida Mesir tanpa adanya mummy raja-raja Mesir Kuno?

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Share