• Post author:
  • Post comments:0 Comments
  • Post category:Historica
  • Post last modified:29 Juni 2022
  • Reading time:4 mins read

Lewat catatan dan beberapa sketsanya, Tome Pires mengungkap jika selama perjalanan itu mereka singgah kebanyak tempat yang eksotis. Sebuah negeri atau pulau-pulau dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa kayanya.

*****************

Pada masa penjelajahan Bangsa Eropa, tak hanya pelaut, penginjil dan pedagang yang ikut dalam rombongan armada pelayaran. Ada banyak profesi lain yang turut berjuang atas perintah raja. Mereka adalah para penulis jurnal perjalanan yang kadang merangkap sebagai pembuat peta atau juga ahli medis.

Berkat para penulis laporan perjalanan ini, daerah baru dapat terdiskripsikan secara lebih detail. Bahkan laporan perjalanan itulah masih menjadi topik yang menarik meski sudah berabad-abad kemudian.

Penggambaran Malaka menurut catatan Tome Pires, Source: alchetron

 

Era penjelajahan Eropa itu juga ingin membuktikan, mitos-mitos serta dongeng yang sering dibawa oleh pedagang Arab tentang negeri rempah. Banyak kabar yang beredar tentang kepulauan rempah-rempah (spice island). Penyebutan ini, pada abad-abad pertengahan, diberikan karena orang Barat belum mengetahui secara pasti lokasi negeri asal rempah-rempah yang mereka konsumsi.

Setelah berhasil menaklukkan Malaka pada 1511, Alfonso d’Alburquerque, Laksamana Portugis yang kemudian menjadi Raja Muda di Goa, mengirim satu armada yang terdiri dari tiga kapal yang didalamnya ada Antonio de Abreu dan Francisco dengan perintah: “Temukan

pulau rempah-rempah!” Perintah raja muda itu jelas sekali jika orang Portugis sama sekali belum mengetahui tentang negeri asal rempah, tentang Kepulauan Nusantara apalagi Maluku.

Tome Pires, Source: alchetron

Baru setelah mereka berhasil menemukan, dan perjalanan mereka ditulis dan dicatat, fakta tentang negeri rempah itu benar adanya. Salah satu penulis jurnal perjalanan yang paling terkenal adalah Tome Pires. Lewat catatan dan beberapa sketsanya, terungkap jika selama perjalanan itu mereka singgah kebanyak tempat yang eksotis. Sebuah negeri atau pulau-pulau dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa kayanya.

Bahkan dalam salah satu catatan perjalanan, Tome Pires, ketika bertemu pedagang-pedagang bangsa Melayu menyatakan :

“Tuhan menciptakan Timor untuk cendana dan Banda untuk pala, Maluku untuk cengkih, dan semua barang dagangan ini tidak ada dan tidak dikenal di tempat lain di dunia ini kecuali di tempat yang saya sebutkan tadi. Saya sudah tanyakan dan selidiki dengan teliti, apakah barang-barang tersebut terdapat di tempat lain, semua orang mengatakan tidak ada.

Patung Tome Pires di sebuah universitas di Portugal, Source: alchetron

Sejatinya Pires adalah pakar obat-obatan Portugis. Ia tiba di Malaka beberapa saat setelah

penaklukan oleh Portugis. Dalam beberapa catatannya Pires juga menyebutkan pernah berkunjung ke Jawa dan Sumatera. Ia begitu tertarik untuk melakukan penelitian ilmu obat-obatan lokal. Bukunya, Suma Oriental, ia tulis di Malaka tapi baru diselesaikan setelah Pires sampai di Goa.

Pires juga menjelaskan jika asal tanaman cengkih adalah lima pulau kecil di Maluku: Ternate, Tidore, Makian, Bacan, dan Moti. Tetapi, di Halmahera khususnya Jailolo. Lebih lanjut ia juga menyatakan jika tumbuhnya pohon tersebut, kemungkinan disebarkan ke sana oleh burung atau manusia. Sementara asal pala adalah Banda. Tanaman ini terdapat pula di Halmahera Timur : Weda, Patani dan Maba. IC/AND.

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Komentar Untuk indonesia culture, indonesian culture, budaya indonesia, adat indonesia