Categories: The Route

Bandar Sunda Kelapa Asal Mula Jakarta (Bagian 1)

Sunda Kepala memiliki nilai strategis sebagai bandar internasional. Sunda Kelapa juga menjadi pintu masuk penyebaran Islam di kawasan yang sekarang bernama Jakarta.

***********

Jika tidak ada Bandar Sunda Kelapa, mungkin juga tidak akan ada Batavia atau bahkan Jakarta pada modern ini. Pelabuhan Sunda Kelapa masuk dalam salah satu pelabuhan tertua di Nusantara. Pelabuhan ini banyak mencatatkan namanya pada berbagai peristiwa yang mengiringi perjalanan bangsa Nusantara yang kemudian berubah menjadi bangsa Indonesia.

Sejak zaman dahulu, pelabuhan ini beberapa kali berganti-ganti nama. Oleh Pemerintah republik Indonesia melalui keputusan Gubenur, Daerah Khusus Ibukota, nama pelabuhan ini ditetapkan sebagai Sunda Kelapa dengan sebuah surat keputusan.

Pelabuhan di pesisir Utara Jakarta ini memang denyut nadi dari kehidupan masyarakat di Jakarta. Meski kini tak lagi memainkan peran sepenting dulu, karena adanya Pelabuhan Tanjung Priok, namun geliat Sunda Kelapa masih terus ada sampai sekarang.

Berbagai etnis berkumpul membentuk komunitas majemuk, Source: wiki

Justru dengan masih bersandar dan bongkat muat kapal-kapal kayu tradisional, membuat pelabuhan ini seolah dihentikan oleh waktu yang tetap berada di abad pertengahan. Pelabuhan yang berada di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara ini memang terus sibuk dengan aktifitasnya.

Tiap hari, puluhan bahkan ratusan kapal keluar masuk celah sempit yang menghubungkan Teluk Jakarta dengan Laut Jawa. Kelapa Sunda sebenarnya sudah eksis sejak abad ke-5. Bandar kecil ini dulunya adalah pelabuhan di bawah pengawasan Kerajaan Tarumanegara.

Pelabuhan ini juga menjadi pintu masuk sekaligus keluar untuk barang-barang yang ditukarkan dengan komoditas-komoditas yang tak ada di Kerajaan Tarumanegara. Sementara pedagang-pedagang asing mendapatkan hasil rempah yang sangat mahal pada saat itu.

Penggambaran kesibukan bandar Sunda Kepala, Source: Charles Theodore

Pada abad ke-12 Masehi, pelabuhan ini dikuasai oleh Kerajaan Sunda Kelapa. Lokasi Pelabuhan Kalapa yang sangat strategis membuatnya cepat berkembang menjadi pusat komersial. Kapal-kapal asing dari China, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah, berlabuh di pelabuhan ini dengan berbagai barang dagangan.

Entah mengapa para pedagang asal Timur Tengah merasa nyaman dan betah berada di kawasan Sunda Kelapa. Mereka dengan cepat membaur dan menetap di sana. Karena singgah dan bahkan menetap dalam waktu yang cukup lama, orang-orang Timur Tengah akhirnya menyampaikan gaya hidup dan keyakinan mereka pada penduduk lokal.

Selain berdagang, para saudagar ini juga menyebarkan agama Islam di Tanah Betawi. Mereka mengajarkan baca dan tulis dalam aksara Arab yang kelak sangat berguna bagi masyarkat lokal untuk berdagang dengan bangsa-bangsa asing. Kemampuan bahasa ini turut berperan dalam penyebaran dan perluasan Islam di Sunda Kelapa.

Komunitas Islam dari Timur Tengah dan Arab akhirnya membentuk komunitas sendiri yang terus berkembang. Pada era kolonial, komunitas muslim dan orang-orang asal Timur Tengah di relokasi atau digeser oleh Belanda ke sebuah desa bernama Pekojan, sebuah kawasan yang saat ini berada di wilayah Jakarta Barat.

Bukti dari penyebaran dan perkembangan Islam di Kawasan ini dapat dilihat dari peninggalan yang masih dapat dilihat hingga sekarang. Beberapa contohnya adalah Masjid Al Anshor, Masjid An Nawier, dan Langgar Tinggi. Bukti-bukti tersebut menjadi penanda yang kuat dan valid, Islam diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat Sunda Kelapa.

Dan seperti pepatah katakan ‘ada gula, ada semut’ demikian yang terjadi di Sunda Kelapa. Karena letaknya yang strategis, bandara ini menjadi rebutan. Pada 21 Agustus 1522, Raja Sunda yang beragama hindu membuat kesepakatan dengan Portugis. Kesepakan ini untuk membendung ekspansi Kesultanan Demak dan Cirebon yang memeluk Islam.

Sebaik imbal dari perjanjian itu Portugis diizinkan membangun benteng di pelabuhan. IC/III/AND (bersambung).

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Share