Mataram mengejar agenda besar geopolitiknya untuk memotong otonomi kota-kota pesisir Utara Jawa. Tujuannya hanya satu, menikmati dan berpartisipasi dalam perdagangan internasional yang menguntungkan.
*************
Bagi penduduk Kepulauan rempah-rempah, untuk kelangsungan hidup, mereka butuh sagu dan beras sebagai sumber pangan utama. Beras adalah kelangsungan hidup bagi kerajaan agraris seperti Mataram yang berada di pedalaman Jawa. Dan selain pelabuhan Gresik, Mataram juga memiliki pelabuhan lain, yakni Jepara.
Jepara atau Japara, demikian orang Eropa menyebutnya, merupakan pelabuhan ekspor beras penting Mataram, Japara memiliki kepentingan eksistensial dalam pasokan bagi Maluku dan Nusantara timur lainnya. Ada yang menyebut jika Maluku adalah negara bagian Mataram Islam di Jawa. Karena keruntuhan Demak, Maluku dapat berdiri sendiri sebagai kerajaan merdeka pada paruh abah abad ke-16.
Beras jadi kebutuhan utama orang Asia, Source: designbull
Demikian juga Mataram Islam yang tumbuh jadi kerajaan baru yang kuat, yang bertumpu pada hasil pertanian. Hingga akhir abad ke-16 hingga awal abad ke -17 Mataram mengejar agenda besar geopolitiknya untuk memotong otonomi kota-kota pesisir Utara Jawa.
Tujuannya hanya satu, menikmati dan berpartisipasi dalam perdagangan internasional yang menguntungkan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memukul supremasi Jawa Timur di Surabaya. Selain itu bandar-bandar pelabuhan terutama Gresik juga dilemahkan secara militer oleh Mataram secara berulang-ulang dan pelabuhan-pelabuhannya yang dilemahkan oleh serangan militer yang berulang-ulang.
Hingga akhirnya Gresik benar-benar bisa ditaklukkan dan dihancurkan pada 1623 Masehi.
Japara dalam peta lama 1885, Source: wikicommon
Sebuah penantian yang cukup lama untuk kehancuran Gresik karena sebenarnya sejak 1599 M, Mataram sudah menyiapkan dominasi Pelabuhan Japara. Setelah redupnya Gresik, Jepara menjadi kota menjadi pelabuhan utama bagi Mataram. Dan perdagangan utama dengan beras, yang berasal dari sawah-sawah di pedalaman.
Beras dalam jumlah terbesar diekspor ke Malaka Portugis dengan kapal-kapal Jawa. Geliat pertumbuhan ini membuat Belanda juga ikut nimbrung di Japara. Belanda mendapatkan banyak keuntungan karena harga komoditas beras Japara yang lebih murah dari Grissee (Gresik).
Melihat keuntungan, Belanda mulai berulah dengan mendirikan pos pengamanan bagi armada dagangnya dan mulai menerapkan sistem monopoli yang gagal mereka terapkan di Gresik yang multi etnis.
Pada 1615 Belanda benar hengkang dari Gresik dan meluaskan perdagangannya di Jepara, dengan mendirikan Benteng, kantor dagang dan barak-barak untuk tentara mereka. IC/III/AND.
Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia