Categories: The Route

Malapetaka Pelabuhan Bergota Era Mataram Kuno

Ilustrasi ramainya Pelabuhan Semarang, Source: spiceislandblog

Ketika Pelabuhan Bergota didangkalkan oleh lumpur, tak lagi kapal yang berlabuh, maka Mataram kuno juga ikut mengalami kemunduran secara perlahan.

*******************

Memang tak ada hasil rempah dari Semarang. Tidak ada pala, lada, cengkih atau rempah lainnya. Namun Semarang memegang peran penting dalam jalur palayaran rempah masa lampau. Letak geografis yang strategis di Pantai Utara Jawa, menyebabkan Semarang sering disinggahi kapal-kapal dari dalam dan luar kepulauan Nusantara.

Kawasan Semarang peran besar bagi jalur pelayaran. Kapal-kapal dagang dapat mengisi dan perbekalan di Semarang. Dengan transit di Semarang, memungkin kapa-kapal tadi mampu melakukan perlayaran jarak jauh dengan cukup persediaan air tawar, beras, buah-buahan, dan pelbagai kebutuhan pokok lainnya. Nampak sekali pelabuhan memiliki peran yang krusial.

Peta Semarang pada 1695, Source: pamboedifiles

Pada masa Mataram Kuno sekitar abad ke-7, sebenarnya Semarang telah menjadi salah satu pelabuhan terbesar di pulau Jawa. Sejarawan Prof. van Bemmelen, menjelaskan jika posisi Pelabuhan Semarang kuno berada tepat di tengah-tengah Kota Semarang zaman modern tepatnya di sekitar Rumah Sakit Tentara.

Tapi Amen Budiman, sejarawan Semarang, menyebut pelabuhan Bergota sebagai pelabuhan utama era Mataram kuno. Andil besar dari Pelabuhan Bergota sebagai titik awal kemajuan perdagangan dan ekonomi bagi kerajaan di pusat Jawa tersebut. Bak dua sisi mata uang, selain jadi titik awal kemajuan Mataran kuno, Pelabuhan Bergota juga menjadi sumber malapetaka bagi kemunduran Mataram kuno.

Posisi asli Pelabuhan Bergota era Mataram kuno, Source: pamboedifiles

Pasalnya, secara rutin wilayah di Utara Semarang terjadi proses pendangkalan. Lebih lanjut Prof. Van Bemmelen menjelaskan, jika pendangkalan pada Pelabuhan Bergota menjadi faktor penting bagi kemunduran dan keruntuhan ekonomi bagi Kerajaan Mataram Kuno.

Penampakan wilayah pesisir utara Jawa Tengah, Source: dwi purwantomo

Sementara M. T. Zen, dosen geofisika dan vulkanologi ITB Bandung, dengan tegas menyatakan, “decline” pada perekonomian Kerajaan Mataram Kuno disebabkan oleh pendangkalan Pelabuhan Bergota. Inilah awal dari kematian Kerajaan Mataram Kuno, sebelum datangnya Maha Pralaya  pada sekitar 1006 Masehi, yang diduga adalah letusan Gunung Merapi.

Wilayah Kota Semarang yang saat ini menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan, adalah daerah baru akibat endapan lumpur yang secara periodik, membentuk daratan aluvial yang berhasil mendesak garis pantai ke laut. Daratan baru dari lumpur aluvial ini, merupakan proses pengendapan lumpur Kali Garang, Kali Kreyo, dan Kali Kripik selama berabad-abad.

Fenomena alam ini secara ilmiah mampu menjelaskan mengapa Pelabuhan Bergota menjadi sepi, karena dangkalnya peraian dikawasan pelabuhan yang membuat kapal mudah kandas. Selain itu pelabuhan jadi jauh dari bibir pantai. IC/AND.

 

Ingin tahu info-info tentang sejarah Indonesia, indonesia culture dan beragam budaya yang ada di negara ini. ayo kunjungi saja www.indonesiancultures.com disini kamu akan belajar banyak tentang budaya, adat yang pernah ataupun terjadi di Indonesia

Share

View Comments

  • Permisi kak, saya mohon izin bertanya untuk yang pelabuhan bergota itu saya bisa lihat sumber2 buku/ arsip2 nya dimana yah? Selain di tulisan ini..dan saya boleh minta CP penulisnya?